Kapolres Sampang pastikan pengusutan kasus Ketapang tuntas
Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono memastikan pengusutan kasus pembacokan pendukung calon bupati di Desa Ketapang Laok hingga tuntas, meminta semua pihak menahan diri dan menyerahkan penyelesaian kasus itu kepada pihak ...
Madura Raya (ANTARA) - Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono
memastikan pengusutan kasus pembacokan pendukung calon bupati
di Desa Ketapang Laok hingga tuntas, meminta semua pihak
menahan diri dan menyerahkan penyelesaian kasus itu kepada
pihak berwajib."Yang jelas, proses hukum kepada para pihak yang
diduga terlibat dalam kejadian ini akan kami jalankan secara
tegas dan transparan agar keadilan dapat ditegakkan," katanya
di Sampang, Jawa Timur, Senin.Karena itu, ia meminta agar semua
pihak menahan diri, tidak melakukan aksi balasan.Orang nomor
satu di Mapolres Sampang ini lebih lanjut menyatakan, peran
semua pihak seperti tokoh masyarakat, tokoh agama dan
organisasi keagamaan memiliki peran penting dalam ikut
menciptakan situasi damai di Kabupaten Sampang."Dukungan semua
elemen masyarakat tentu sangat kami harapkan, sehingga tidak
ada lagi insiden sebagaimana yang terjadi di Desa Ketapang
Laok, Kecamatan Ketapang itu," katanya.Sebelumnya pada Senin
(18/11) Kapolres Sampang bersama Penjabat Bupati Sampang Rudi
Arifianto
melakukan takziah ke rumah korban pengeroyokan di Desa Ketapang
Laok, Kecamatan Ketapang.Kehadiran Forkopimda bertujuan untuk
menyampaikan belasungkawa sekaligus memastikan situasi di
wilayah tersebut tetap kondusif pasca peristiwa tragis yang
merenggut nyawa seorang warga bernamaKunjungan takziah tersebut
kemudian diakhiri dengan memberikan bantuan kepada keluarga
korban sebagai bentuk dukungan moral.Dalam kesempatan itu,
Forkopimda juga berjanji akan terus memantau perkembangan kasus
ini hingga tuntas.Kasus pembacokan oleh segerombolan orang itu
menimpa pendukung pasangan Calon Bupati Sampang Slamet
Junaidi-Achmad Machfudz (Jimat Sakteh) bernama Jimmy Sugito
Putra, warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten
Sampang.Insiden yang terjadi pada 17 November 2024 itu terjadi
setelah Calon Bupati Slamet Junaidi berkunjung ke salah satu
tokoh agama di Ketapang dan sempat dihadang massa bersenjata
celurit, tapi berhasil lolos melalui jalan lain.Selanjutnya,
para penghadang masuk ke area lokasi yang dikunjungi Slamet
Junaidi. Sejumlah orang itu sempat cekcok mulut, hingga
akhirnya terjadi penganiayaan.Hingga Selasa (19/11) sebanyak
tiga orang yang terlibat dalam 'Insiden Ketapang Laok'
itu telah ditangkap polisi dan ditahan di Mapolda Jatim.*