Kebijakan Tarif Impor Trump Bikin Dolar Melejit ke Rp 16.457
Rupiah rontok tertekan kebijakan kenaikan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump ke Meksiko, Kanada, dan Cina yang akan berlaku Selasa (4/2).
Sejumlah analis memproyeksikan akan melemah hari ini terhadap dolar AS. Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, ada kekhawatiran pasar terhadap penerapan kebijakan kenaikan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump ke Meksiko, Kanada, dan Cina pada 4 Februari 2025.
“Kondisi ini mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman hari ini. Indeks dolar AS terlihat melejit kembali ke 109.70 dari sebelumnya di kisaran 108.50,” kata Ariston kepada Katadata.co.id, Senin (3/2).
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.40 WIB, rupiah melemah 0,92% pada level Rp 16.457 per dolar AS. Mayoritas mata uang Asia juga melemah terhadap dolar AS.
Ringgit Malaysia melemah 0,94%, baht Thailand 1,01%, yuan Cina 0,05%, peso Filipina 0,49%, won Korea Selatan 1,08%, dolar Taiwan 1,24%, yen Jepang 0,09%, serta dolar Singapura dan Hong Kong masing-masing 0,87% dan 0,03%. Hanya rupee India yang berhasil menguat tipis 0,01%.
Ariston menjelaskan, pasar khawatir kebijakan yang diambil Trump akan memicu pembalasan dari negara yang dinaikan tarif perdaganganya dan menimbulkan perang dagang.
Kebijakan Trump juga dapat memicu kenaikan harga-harga barang konsumsi di AS. “Inflasi yang meninggi akan mendorong The Fed menahan pemangkasan suku bunga acuan dan ekspektasi ini juga turut mendorong penguatan dolar AS,” ucap Ariston.
Ariston pun melihat rupiah hari ini berpeluang melemah ke Rp 16.400 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 16.250 per dolar AS.
Senada dengan Ariston, Analis Doo Financial Futures Lukman Leong juga memperkirakan rupiah akan melemah terhadap dolar AS. Hal ini dikarenakan sentimen risk off dari kebijakan Trump yang meningkatkan kekhawatiran perang dagang global.
“Investor menantikan data inflasi Indonesia juga siang ini. Rupiah akan berkisar pada level Rp 16.300 per dolar AS hingga Rp 16.450 per dolar AS,” kata Lukman.