Kemendagri: Harmoni faktor penting dukung pembangunan nasional 

Pelaksana Harian (Plh.) Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri ...

Kemendagri: Harmoni faktor penting dukung pembangunan nasional 
Tolong kearifan lokal itu tetap dijaga.

Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Harian (Plh.) Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Syarmadani menegaskan bahwa keharmonisan dalam masyarakat merupakan faktor penting dalam menjaga keberagaman sekaligus mendukung pembangunan nasional.

Menurut dia, harmoni tidak terjadi secara otomatis, tetapi hasil dari kerja sama semua pihak dan didukung oleh kebijakan yang tepat.

"Harmoni ini sebagai sebuah prasyarat. Tidak mungkin bisa menyelenggarakan pemerintahan apalagi membangun kalau benturan itu selalu terjadi," kata Syarmadani dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Plh. Dirjen Polpum Kemendagri ini menjelaskan bahwa daerah yang harmonis memiliki potensi besar dalam menarik wisatawan dan investor yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sebaliknya, ketidakharmonisan justru dapat memicu pertikaian sosial yang berpotensi merusak citra daerah dan menghambat pembangunan.

Baca juga:

Baca juga:

Lebih lanjut dia juga menyoroti tantangan yang muncul akibat kemajuan teknologi. Media sosial, misalnya, sangat mungkin menjadi sarana yang memperbesar konflik kecil atau memperuncing perbedaan di tengah masyarakat.

"Hal-hal yang tadinya mungkin menjadi biasa bisa dipoles-poles menjadi hal yang menyebabkan kita tidak mampu menyikapi dengan arif perbedaan," jelasnya.

Untuk itu, Syarmadani menekankan pemerintah daerah (pemda) memiliki peran krusial dalam menjaga harmoni di wilayah masing-masing.

Ia juga mengingatkan bahwa menjaga harmoni bukanlah ajang kompetisi antardaerah, melainkan upaya bersama untuk menciptakan kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Selain itu, Syarmadani mengapresiasi nilai-nilai lokal yang dijunjung masyarakat Sumbar seperti gotong royong, kearifan budaya, dan tradisi kebersamaan.

Nilai-nilai tersebut, menurut dia, merupakan modal sosial yang dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.

"Tolong kearifan lokal itu tetap dijaga," ujar Syarmadani.

Tidak hanya itu, dia juga menekankan pentingnya Indeks Harmoni Indonesia (IHaI) sebagai alat untuk memetakan tingkat harmoni di berbagai wilayah.

Syarmadani berharap hasil pengukuran ini dapat menjadi referensi bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang efektif untuk mencegah potensi konflik sosial di daerah.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025