Kemenkes Siapkan Obat untuk Bantu Proses Berhenti Merokok

Kementerian Kesehatan RI tengah mengembangkan berbagai strategi untuk membantu lebih banyak perokok menghentikan kebiasaannya.

Kemenkes Siapkan Obat untuk Bantu Proses Berhenti Merokok

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berhenti merupakan tantangan besar bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang sudah dalam waktu lama. 

Untuk itu, (Kemenkes) Indonesia tengah mengembangkan berbagai strategi untuk membantu lebih banyak perokok berhenti, termasuk melalui layanan quitline dan Unit Berhenti Merokok (UBM).

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular RI, dr. , UBM saat ini belum tersedia secara maksimal di seluruh wilayah Indonesia. 

Oleh karena itu, Kemenkes berencana mendorong institusi seperti kampus untuk menyediakan UBM. 

Langkah ini bertujuan untuk mendorong upaya berhenti melalui fasilitas yang lebih mudah diakses.

"Selain itu, kami juga akan melakukan screening rutin bagi mahasiswa dan dosen di kampus, agar mereka dapat diberikan bimbingan dalam upaya berhenti ," kata dr. Siti Nadia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025).

Kemenkes saat ini masih mengandalkan konseling sebagai metode utama dalam membantu perokok berhenti. 

Konseling ini dilakukan untuk mengurangi kebiasaan secara bertahap dan memotivasi perubahan aktivitas fisik. 

Meskipun begitu, dr. Siti Nadia menjelaskan bahwa pada tahun ini, Kemenkes akan mulai menguji penggunaan obat untuk mendukung proses berhenti .

"Kami akan memantau perkembangan studi terkait efektivitas obat ini dan mempertimbangkan apakah metode Tobacco Harm Reduction (THR) bisa diterapkan secara lebih luas bagi perokok yang ingin berhenti," jelas dr. Siti Nadia.

Untuk mendukung kebijakan ini, Kemenkes juga menekankan pentingnya pendekatan dari hulu ke hilir, dengan fokus pada pencegahan sejak dini. 

Dr. Siti Nadia mengungkapkan bahwa lebih baik mencegah orang mulai daripada harus menangani penyakit yang timbul akibat .

"Jika sudah masuk tahap intervensi, berarti kita berbicara tentang penanganan penyakit, yang tentu lebih mahal dari segi biaya," ungkapnya.

Dengan berbagai upaya ini, Kemenkes berharap jumlah perokok yang berhasil berhenti akan meningkat, sehingga dapat menciptakan Indonesia yang lebih sehat dan bebas dari dampak buruk rokok.

Sebagai informasi tambahan, penerapan THR adalah beralih dari rokok ke alternatif yang lebih rendah risiko.

Misalnya rokok-rokok alternatif seperti vape, oral nicotine pods, juga e-cigarettes. 

Produk-produk ini sebenarnya merupakan bagian dari metode THR.

Namun jika dapat berhenti total tanpa alternatif tersebut sangat diutamakan.