Kementerian Pendidikan Tinggi Akan Ambil Dana MBG untuk Riset
Kementerian Pendidikan Tinggi berusaha mensiasati dana riset yang seret akibat pemangkasan anggaran. Akan menggunakan dana MBG.
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Fauzan Adziman mengatakan lembaganya dapat mensiasati alokasi dana riset yang minim akibat pemangkasan anggaran. Ia mengatakan Kementerian Pendidikan Tinggi dapat saja menggunakan anggaran makan bergizi gratis (MBG) di lembaganya untuk keperluan riset.
“Riset ini bisa kami arahkan untuk membantu program MBG itu. Jadi kalaupun dana risetnya diperkecil, tapi kami bisa menggunakan dana yang untuk MBG, (yaitu) untuk riset di bidang MBG,” kata Fauzan ketika ditemui di kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Selasa, 11 Februari 2025.
Pemangkasan dana riset di Kementerian Pendidikan Tinggi merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto, bulan lalu. Prabowo memerintahkan kementerian, kembaga, dan kepala daerah untuk mengefisiensi anggaran dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Presiden Prabowo menargetkan penghematan anggaran hingga Rp 306 triliun.
Setelah pemangkasan, alokasi anggaran di Kementerian Pendidikan Tinggi pada 2025 sebesar Rp 57 triliun.. Alokasi dana riset dari total anggaran tersebut hanya Rp 1,2 triliun.
Meski begitu, Fauzan mengatakan Kementerian Pendidikan Tinggi belum menetapkan jumlah anggaran yang dipotong di setiap pos belanja. Kementerian Pendidikan Tinggi masih mendiskusikannya secara internal. "Kami masih mencoba merasionalisasikan agar potongan di dana riset itu sekecil-kecilnya," ujar Fauzan.
Ia menjelaskan, Kementerian Pendidikan Tinggi dapat bersiasat dengan menggunakan dana MBG untuk kepentingan riset. Caranya, cakupan riset tersebut akan berhubungan dengan program MBG.
“Tinggal sekarang yang kami lakukan adalah menghubungkan dengan keperluan dari tim MBG itu sendiri,” kata dia.
Fauzan menyebutkan, ada dua jenis program pelaksanaan MBG yang sedang dan akan dikembangkan oleh tim riset Kementerian Pendidikan Tinggi. Kedua program itu berupa program jangka menengah dan jangka panjang. Program jangka menengah seperti riset keperluan logistik MBG dan industrialisasi desa yang dapat memberdayakan komponen lokal untuk pelaksanaan MBG. Lalu program jangka panjang seperti riset tentang produktivitas lahan, pengembangan bibit unggul, dan keberlanjutan program MBG.
Pilihan Editor :