Kementrans bidik investasi jadi alternatif usai ada efisiensi anggaran
Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara membidik investasi menjadi menjadi alternatif pendanaan ...
![Kementrans bidik investasi jadi alternatif usai ada efisiensi anggaran](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/13/20250213_162924_Chrome.jpg)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara membidik investasi menjadi menjadi alternatif pendanaan usai terdampak efisiensi anggaran agar program transmigrasi dapat terus berjalan.
“Tantangan kami adalah bagaimana bisa melakukan banyak hal untuk rakyat tanpa harus bergantung pada APBN atau rupiah murni, kami tahu ini sangat sulit sekali tetapi kami melihat peluangnya dan itu ada di depan mata,” ucap Iftitah Sulaiman Suryanagara di Jakarta, Kamis.
Ia memberikan contoh salah satu peluang pengembangan program transmigrasi melalui investasi pada Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Rempang Eco City, Pulau Air Raja, Rempang, Provinsi Kepulauan Riau.
“Itu nilai investasinya tahap pertama saja kurang lebih Rp198 triliun. Proyeksi tenaga kerja tahap konstruksi kurang lebih 57 ribu orang, kemudian proyeksi tenaga kerja operasional kurang lebih 82.500 orang,” katanya.
Iftitah menuturkan bahwa kawasan tersebut memiliki banyak potensi alam, salah satunya pasir silika yang dapat dikembangkan untuk industri kaca.
Sementara dalam jangka panjang, ia menyampaikan bahwa terdapat potensi nilai investasi sekitar Rp381 triliun, menyerap tenaga kerja 186 ribu orang, serta mengurangi emisi karbon 3,4 juta ton per tahun.
“Namun, persoalan utama saat ini adanya konflik lahan dengan masyarakat lokal hak atas tanah adat, ketidakjelasan kompensasi, dan hilangnya mata pencaharian,” ujarnya.
Iftitah mengatakan bahwa terdapat 2.532 kepala keluarga dengan total 7.715 warga yang terdampak pengembangan PSN tersebut.
Ia pun mengusulkan penyelenggaraan transmigrasi lokal bagi masyarakat Pulau Rempang sebagai solusi dari tantangan-tantangan tersebut.
“Kami akan pastikan hak masyarakat Rempang tidak terusik, kesejahteraan yang makin baik, dan mereka tetap tinggal di Pulau Rempang, sehingga pembangunan PSN bisa berjalan dan sesuai dengan harapan Bapak Presiden (Prabowo Subianto),” tuturnya.
Selain itu, melalui upaya tersebut, Iftitah berharap dapat menciptakan lapangan kerja dan pusat pertumbuhan ekonomi baru, sekaligus menjaga kepercayaan investor, mengingat PSN Rempang Eco City sudah mendapatkan perhatian dari investor China.
“Investor dalam dan luar negeri seringkali ketika mereka chip in (masuk) menginvestasikan sejumlah dananya seringkali terkendala oleh ketidakpastian hukum dan terlalu berlama-lama waktunya,” imbuhnya.
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025