Kepri usulkan PLBN Serasan sebagai pos layanan ekspor-impor

Badan Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, (BKHIT) Kepulauan Riau telah mengusulkan kepada pusat untuk menjadikan Pos ...

Kepri usulkan PLBN Serasan sebagai pos layanan ekspor-impor

Natuna (ANTARA) - Badan Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, (BKHIT) Kepulauan Riau telah mengusulkan kepada pusat untuk menjadikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan di Kabupaten Natuna sebagai pos layanan ekspor-impor komoditas.

Pejabat (Pj) Satuan Pelayanan Natuna BKHIT Kepri Iwan Setiawan dikonfirmasi dari Natuna, Jumat, mengatakan pihaknya telah mengusulkan itu ke Pemerintah Pusat sehingga keberadaan PLBN bukan semata terkait urusan pergerakan penumpang.

"Langkah ini diambil guna mempermudah masyarakat mengekspor dan mengimpor komoditas," katanya.

Selain itu, kehadiran pos juga bisa memudahkan pengawasan dan pencegahan, terhadap komoditas yang berpotensi menyebarkan penyakit, karena PLBN Serasan merupakan jalur internasional untuk perdagangan dan orang.

Ia menambahkan bahwa saat ini BKHIT Kepri memiliki empat pos layanan meliputi, Bandara Raden Sadjad atau Bandara Ranai dan Pelabuhan Penagi, di Kecamatan Bunguran Timur, Pelabuhan Selat Lampa di Kecamatan Pulau Tiga dan, Pelabuhan Sedanau di Kecamatan Bunguran Barat.

"Pos Layanan PLBN Serasan saat ini masih dalam tahap pengajuan untuk ditetapkan sebagai pos layanan resmi," ucap dia.

Menurutnya, BKHIT telah mendapatkan fasilitas dari pemerintah di PLBN Serasan, yakni ruangan yang terletak di dalam gedung.

"Fasilitas pendukung di PLBN Serasan, seperti gedung dan counter (loket) layanan, disiapkan oleh pihak PLBN. Sementara itu, Karantina melengkapi dengan kebutuhan perkantoran serta fasilitas pelayanan pemeriksaan dan sertifikasi," ujar dia.

Ia juga menyampaikan bahwa saat ini BKHIT Kepri telah menempatkan satu orang petugas di PLBN Serasan.

Petugas itu sudah lama berada di sana dan menjalankan tugas berupa sosialisasi terkait karantina dan pengaktifan PLBN Serasan.

Menurutnya, PLBN Serasan berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat setempat jika dimanfaatkan secara maksimal, karena bisa menjadi pintu perdagangan ke Malaysia melalui Sematan, Kuching.

Oleh karena itu, ia berharap masyarakat dapat mencari peluang bisnis, baik di bidang impor maupun ekspor.

"Saat ini sudah ada masyarakat yang melaporkan komoditas kepada kami, tetapi belum dapat disertifikasi untuk kegiatan ekspor dan impor. Saat ini, masih dalam tahap sosialisasi pengaktifan PLBN untuk lalu lintas barang dan orang," ucap dia..

Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025