Ketahui penyebab, gejala, dan perawatan batu ureter
Batu ureter adalah massa mineral keras yang terbentuk di ginjal dan kemudian berpindah ke ureter. Batu ini dikenal ...
Jakarta (ANTARA) - Batu ureter adalah massa mineral keras yang terbentuk di ginjal dan kemudian berpindah ke ureter. Batu ini dikenal dapat menyebabkan nyeri hebat dan sering kali berujung pada kerusakan ginjal.
Dalam wawancara dengan HT Lifestyle, Dr. Raghavendra Kulkarni, Konsultan Urologi di Asian Institute of Nephrology and Urology, Secunderabad, menjelaskan, batu ureter sering kali menyebabkan kunjungan rumah sakit yang berulang, karena rasa sakitnya yang luar biasa.
“Sebagian besar, batu ureter tidak terbentuk langsung di ureter, melainkan terbentuk di ginjal dan kemudian berpindah ke ureter. Tidak semua batu ginjal masuk ke ureter,” ungkapnya dikutip dari The Hindustan Times, Rabu.
Baca juga:
Dr. Raghavendra Kulkarni juga menyebutkan, batu ureter disebabkan oleh faktor yang sama dengan pembentukan batu ginjal.
Untuk pembentukan batu ginjal atau ureter, salah satu faktor berikut biasanya berkontribusi: volume urin yang rendah, peningkatan kadar zat pro-lithogenic yang mempromosikan pengendapan mineral, atau penurunan kadar zat pelindung yang mendukung pelarutan alami.
Batu ureter dapat dikenali dan didiagnosis melalui pola nyeri yang ditimbulkannya.
Baca juga:
“Nyeri biasanya terletak di bagian punggung, di salah satu sisi tulang belakang. Rasa sakit ini menjalar ke bagian depan perut, dan terkadang hingga ke lipatan pangkal paha. Nyeri ini sering kali disertai mual dan muntah. Jika penyumbatan ureter terjadi secara mendadak, ada kemungkinan infeksi saluran kemih akibat terganggunya aliran urin,” jelas Dr. Kulkarni.
Ketika batu ureter tidak bisa keluar secara alami dan disertai demam atau kerusakan ginjal, operasi segera sangat disarankan.
“Perawatan bedah kini dilakukan secara endoskopi dengan bantuan teknologi laser. Dalam kasus yang jarang, batu besar di ureter memerlukan intervensi dengan ‘percutaneous nephrolithotomy’ atau laparoskopi,” tambahnya.
Baca juga:
Dokter juga menjelaskan bahwa pencegahan batu ureter hampir sama dengan pencegahan batu ginjal.
Batu ureter adalah kondisi darurat. Pencegahan batu ureter mirip dengan pencegahan batu ginjal.
Beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu mencegah batu ginjal atau membantu mengeluarkan batu ureter meliputi: hidrasi.
Baca juga:
Dengan hidrasi yang baik, batu di ureter lebih mungkin keluar melalui efek diuresis mekanis. Namun, perlu berhati-hati, karena tidak semua batu di ureter dapat keluar secara spontan.
“Faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan keluarnya batu secara alami adalah ukuran batu yang kecil, tidak adanya gejala seperti demam atau rasa tidak sehat, serta fungsi ginjal yang normal. Terbukti, semakin besar ukuran batu, semakin kecil kemungkinan keluarnya secara spontan,” ujar Dr. Kulkarni.
Baca juga:
Penerjemah: Putri Hanifa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025