Hasil Autopsi Gadis di Gowa yang Tewas Ditikam Pacar: Hamil 5 Bulan, Ada 79 Luka Tusuk

Polisi ungkap hasil autopsi jasad Putri Indah Sari Nurcahyani (19), gadis hamil di Gowa, Sulsel, yang ditusuk pacar berkali-kali hingga tewas.

Hasil Autopsi Gadis di Gowa yang Tewas Ditikam Pacar: Hamil 5 Bulan, Ada 79 Luka Tusuk

TRIBUNNEWS.COM - Terungkap hasil autopsi jasad gadis yang ditemukan di areal persawahan di Jalan Tani, Dusun Bontocinde, Desa Panakukang, Kecamatan Pallangga, Kabupaten , Selasa (21/1/2025) pagi.

Korban adalah Putri Indah Sari Nurcahyani (19), yang ternyata dihabisi oleh sang pacar, Muh Jibril.

Adapun setelah dievakuasi, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Makassar untuk dilakukan autopsi.

Hasil autopsi korban pun diungkapkan Kapolres , AKBP Reonald Simanjuntak, dalam konferensi pers, Rabu (22/1/2025). 

Korban disebut sedang hamil dengan usia kandungan 4 sampai 5 bulan.

"Kita sudah melakukan autopsi terhadap korban dan benar didapatkan janin berusia empat sampai lima bulan di dalam tubuh korban," kata Reonald saat konferensi pers di Mapolres , Rabu, dilansir Tribun-Timur.com.

Pada tubuh korban ditemukan 12 luka memar, satu luka lecet, enam luka iris, dan 79 luka tusuk (sebelumnya dikabarkan terdapat 98 luka tusuk).

Jibril pelaku pembunuhan gadis hamil di Gowa dihadirkan dalam konferensi pers di Polres Gowa, Rabu (22/1/2025)
Jibril pelaku pembunuhan gadis hamil di Gowa dihadirkan dalam konferensi pers di Polres Gowa, Rabu (22/1/2025) (Tribun-Timur.com/Sayyid Zulfadli)

Baca juga:

Kronologi Pembunuhan

Reonald mengatakan motif pelaku membunuh Putri karena kesal kepada korban yang hamil dan meminta pertanggungjawabannya.

"Alasan pelaku membunuh korban karena sakit hati. Di mana sehari sebelumnya keluarga bersama bos tempat korban bekerja mendatangi orang tua pelaku untuk meminta pertanggungjawaban karena korban hamil," jelas Reonald.

Disebutkan, ibunda dari pelaku terkejut saat mengetahui kabar kehamilan korban.

Sebenarnya, ibu pelaku telah bersedia untuk mempertemukan putranya dengan korban guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Tetapi, sehari sebelum kejadian, pelaku mendatangi korban dan mengobrol di sebuah kos-kosan tempat Jibril.

"Kalau kita lihat dari modusnya direncanakan karena dia datangi korban ajak ngobrol kemudian merencanakan mengajak korban menggunakan motor masing-masing menuju ke TKP alasan jalan-jalan," terangnya.

Setibanya di tempat kejadian perkara, Jibril langsung menikam korban secara membabi buta.