Kisah Bayi Berbicara Walau Masih Dalam Buaian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam mengajarkan setiap manusia agar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta menaati setiap perintah-Nya. Di antaranya adalah imbauan untuk menghormati orang tua, terutama ibunda. Kisah berikut tentang...

Kisah Bayi Berbicara Walau Masih Dalam Buaian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam mengajarkan setiap manusia agar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta menaati setiap perintah-Nya. Di antaranya adalah imbauan untuk menghormati orang tua, terutama ibunda.

Kisah berikut tentang Juraij. Dia merupakan seseorang yang beriman dan beramal saleh serta termasuk umat pada era sebelum Rasulullah SAW. Kisahnya dituturkan dalam hadits Nabi SAW.

"Pada suatu hari, ketika dia (Juraij) sedang shalat, ibunya datang menghampiri dan memanggilnya. Mendengar panggilan dari ibunya itu, Juraij sempat bingung, apakah tetap melanjutkan shalat atau menyahut (menjawab) panggilan ibunya.

Maka memilih tetap melanjutkan shalatnya. Ibunya lantas merasa jengkel, sehingga berdoa, 'Ya Allah, janganlah Engkau mewafatkan anakku ini sebelum Engkau mempertemukannya dengan seorang perempuan tunasusila.'

Doa tersebut ternyata diterima Allah. Pada suatu hari (berikutnya), Juraij sedang khusyuk beribadah di tempat peribadatannya. Tiba-tiba, datanglah seorang perempuan yang cantik muncul lalu menghampiri Juraij.

Berbagai cara dilakukan perempuan itu supaya Juraij mendekatinya untuk berzina. Namun, Juraij tetap tidak tergoda dan menampik ajakan perempuan itu.

Jengkel dengan tanggapan dari Juraij itu, perempuan tadi kemudian pergi dan mendatangi seorang laki-laki penggembala ternak. Perempuan ini lantas melampiaskan nafsunya dengan laki-laki penggembala ini.

Seiring waktu, perempuan itu pun hamil dan melahirkan seorang bayi. Ternyata, perempuan ini menyiarkan kepada khalayak, bahwa yang menghamilinya adalah Juraij.

Orang-orang lantas berkerumun mendatangi Juraij di rumah peribadatan. Massa lantas meruntuhkan rumah ibadah itu. Juraij kemudian dipaksa untuk pergi dari (perkampungan) itu.

Hampir saja Juraij terusir, sehingga tampil seorang saleh di antara mereka. Dia meminta mereka agar bersabar, dengan membiarkan Juraij shalat terlebih dahulu. Mereka pun mereda (amarahnya), sehingga membiarkan Juraij shalat.

Seusai shalat, Juraij lantas menghampiri bayi dalam buaian itu dan berkata, 'Wahai bayi, siapakah ayahmu?'

Loading...