Koin Jagat Berisiko Ganggu Nalar dan Ruang Publik, Dosen Soroti Dampak Literasi Digital Rendah
Koin Jagat Berisiko Ganggu Nalar dan Ruang Publik, Dosen Soroti Dampak Literasi Digital Rendah. ????Fenomena Koin Jagat kini tengah menjadi perhatian banyak pihak. Dikhawatirkan, fenomena ini terus berisiko merusak ruang publik. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Surabaya (beritajatim.com) – Fenomena Koin Jagat kini tengah menjadi perhatian banyak pihak. Dikhawatirkan, fenomena ini terus berisiko merusak ruang publik dan bahkan menyebabkan sebagian orang kehilangan nalar.
Dosen Kajian Media dan Budaya Universitas Muhammadiyah Surabaya, Radius Setiyawan, menilai bahwa kondisi ekonomi yang sulit ditambah rendahnya literasi digital menjadi faktor utama yang membuat masyarakat mudah terjebak dalam tindakan irasional.
“Dalam banyak kasus, ruang digital memberikan imajinasi keuntungan materi yang cepat dan instan, sehingga mendorong individu untuk mengambil keputusan yang tidak rasional,” kata Radius, Senin (20/1/2025).
Menurut Radius, masyarakat yang rentan secara ekonomi dan memiliki literasi digital rendah semakin kesulitan menghadapi tantangan sosial-ekonomi. Hal ini dipicu oleh penurunan kelas sosial, tingginya angka pengangguran, dan kesulitan dalam mencari pekerjaan baru. Biaya hidup yang terus meningkat membuat sebagian orang mencari solusi instan, meski berisiko.
“Di tengah kondisi ekonomi yang menekan, banyak yang mudah terjebak dalam iming-iming keuntungan cepat yang ditawarkan oleh fenomena digital seperti Koin Jagat,” jelasnya.
Radius juga menyoroti perlunya langkah preventif dalam menghadapi fenomena digital yang berisiko tersebut. Ia mendesak pemerintah untuk segera merumuskan regulasi yang melindungi keamanan digital bagi para pengguna aplikasi. Menurutnya, perlindungan data pribadi dan pencegahan penyalahgunaan teknologi sangat penting untuk menciptakan ekosistem digital yang aman.
“Literasi digital yang baik sangat penting untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan dapat dipertanggungjawabkan. Ini adalah hal yang sangat krusial untuk menjaga kelangsungan teknologi di masa depan,” tambah Radius.
Selain itu, Radius menekankan bahwa literasi digital bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Semua pihak harus berkolaborasi untuk meningkatkan pemahaman tentang teknologi, agar masyarakat lebih siap menghadapi kemajuan digital dengan tetap menjaga prinsip keamanan dan kesejahteraan.
“Jika literasi digital masyarakat semakin baik, kita akan memiliki komunitas digital yang lebih teredukasi dan mampu menghindari dampak negatif dari fenomena-fenomena seperti Koin Jagat,” tuturnya.
Dengan adanya peningkatan literasi digital dan regulasi yang lebih kuat, diharapkan fenomena yang meresahkan ini dapat diminimalisir, dan ruang publik tetap aman serta sehat untuk semua pihak. [ipl/kun]