Komisi III soroti soal pencegahan korupsi saat uji kelayakan Capim KPK

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan bahwa pihaknya menyoroti soal upaya pencegahan korupsi kepada ...

Komisi III soroti soal pencegahan korupsi saat uji kelayakan Capim KPK

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan bahwa pihaknya menyoroti soal upaya pencegahan korupsi kepada peserta uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon pimpinan (Capim) dan calon dewan pengawas (Cadewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masa jabatan 2024-2029.

"Ya, menyoroti terkait pemberantasan korupsi. Itu saja yang ditanyakan tadi agar mengedepankan pencegahan," kata Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

Dia lantas berkata, tidak selalu melulu brutal yang tadi saya sampaikan, tadi saat saya tanya, tidak selalu harus brutal melakukan tindak pidana seolah-olah memaksakan. Nah, ini kan nggak baik."

Dia mengaku menggali soal bagaimana respons KPK menghadapi banyaknya permasalahan di Indonesia dan kaitannya dengan upaya pencegahan yang dilakukan.

"Kan lebih dominannya kita mengedepankan pencegahan. Kalau itu berlaku maka ini republik pasti nyaman dan aman. Kan kalau ngomong mencari kesalahan, pasti semua lembaga pasti ada kesalahan, tapi kita tidak pada dominan untuk mencari kesalahan. Bagaimana mencegah daripada problematika korupsi di republik ini," tuturnya.

Dia pun memastikan pihaknya melangsungkan uji kelayakan Capim-Cadewas KPK 2024-2029 dengan menjunjung asas independensi untuk menetapkan lima pimpinan KPK dan lima anggota Dewas KPK yang mampu membawa lembaga antirasuah tersebut lebih baik ke depannya.

"Kami enggak mau ada sesuatu yang dianggap terpilih atau dipilih pada kelompok-kelompok tertentu. Kami terbuka dan kami hati-hati agar tidak terjadi hal-hal seperti yang sebelumnya," kata dia.

Sebelumnya, Capim KPK Setyo Budianto mengatakan bahwa operasi tangkap tangan (OTT) yang selama ini kerap dilakukan KPK, masih diperlukan menjadi pintu masuk untuk mengungkap perkara yang lebih besar.

Walaupun demikian, dia mengatakan OTT yang dilakukan harus betul-betul bersifat selektif dan prioritas. OTT yang dilakukan juga harus meminimalkan kesalahan tanpa menimbulkan risiko.

"Dan ini diharapkan bisa membuka yang bisa dikatakan, big fish," kata Setyo saat uji kelayakan dan kepatutan Capim dan Calon Dewas KPK yang digelar Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Pada Senin ini ada empat calon pimpinan KPK yang akan mengikuti ujian tersebut, yaitu Setyo Budianto (perwira tinggi Polri), Poengky Indarti (mantan Komisioner Kompolnas), Fitroh Rohcahyanto (mantan Direktur KPK), hingga Michael Rolandi Cesnanta (eks pejabat BPKP).

Rencananya uji kelayakan dan kepatutan itu akan dibagi dua tahap, yakni 10 peserta pertama dari Capim KPK dan 10 peserta selanjutnya dari Calon Dewas KPK. Uji kelayakan dan kepatutan itu pun berlangsung 18-21 November 2024.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024