Libur Ramadan 2025: Dewan Pendidikan Jatim Sarankan Aktivitas Non-Gadget untuk Siswa

Libur Ramadan 2025: Dewan Pendidikan Jatim Sarankan Aktivitas Non-Gadget untuk Siswa. ????Anggota Dewan Pendidikan Jawa Timur, Suko Widodo, mengimbau agar para siswa tetap terlibat dalam kegiatan produktif selama liburan puasa tanpa bergantung pada gadget -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Libur Ramadan 2025: Dewan Pendidikan Jatim Sarankan Aktivitas Non-Gadget untuk Siswa

Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah melalui Surat Edaran Tiga Menteri telah mengatur libur sekolah pada bulan Ramadan 2025, termasuk pelaksanaan pembelajaran mandiri bagi siswa.

Terkait hal ini, Anggota Dewan Pendidikan Jawa Timur, Suko Widodo, mengimbau agar para siswa tetap terlibat dalam kegiatan produktif selama liburan puasa tanpa bergantung pada gadget.

Suko Widodo menekankan bahwa meski siswa tidak bersekolah selama bulan Ramadan, mereka tetap bisa belajar di rumah dengan metode yang tepat. Di mana, dengan tidak mengandalkan gadget.

“Prinsip utama adalah anak-anak jangan berhenti belajar. Bahwa dia harus libur karena puasa, sebetulnya pendidikan bisa dilakukan di rumah dengan metode tertentu,” ujar Suko, Selasa (21/1/2025).

Salah satu isu utama yang perlu diperhatikan, menurutnya, adalah distraksi akibat penggunaan gadget berlebihan. Penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat mengalihkan perhatian anak-anak dari aktivitas yang lebih bermanfaat dan fokus. Untuk itu, Suko menyarankan agar siswa dilibatkan dalam kegiatan yang lebih manual dan interaktif.

Metode Menulis Tangan sebagai Alternatif Pembelajaran

Suko Widodo juga mengkritik kecenderungan berlebihan dalam penggunaan gadget dalam proses pembelajaran. “Di beberapa belahan dunia, ada gerakan ‘back to pen, back to paper’, kembali menggunakan pena dan kertas. Meskipun dianggap kuno, metode ini terbukti membantu membentuk karakter dan meningkatkan kemampuan berpikir anak,” jelasnya.

Menggunakan tulisan tangan, menurutnya, dapat melatih otak untuk lebih fokus dan meningkatkan keterampilan kognitif, sehingga bisa menjadi alternatif yang lebih efektif daripada teknologi.

Aktivitas Produktif Selama Liburan Puasa

Suko mengusulkan agar selama libur puasa, siswa diberikan tugas yang melibatkan aktivitas fisik dan intelektual. Misalnya, siswa dapat mencatat kegiatan mereka selama berpuasa, seperti salat subuh, dan kegiatan amal.

Menurutnya, hal ini akan mengasah kemampuan siswa dalam berfokus dan memperkaya imajinasi mereka. “Kalau itu diajarkan pada siswa, luar biasa. Itu melatih anak menjadi fokus karena punya imajinasi,” tambahnya.

Minimalkan Penggunaan Gadget untuk Siswa SD

Selain itu, Suko juga menekankan perlunya mengurangi ketergantungan pada gadget, khususnya bagi siswa di tingkat SD. “Siswa-siswa SD sebaiknya berinteraksi dengan teman-temannya di surau atau masjid, atau bersama keluarga. Ini jauh lebih indah,” ungkap Suko.

Suko mengingatkan bahwa guru dan orang tua memiliki peran besar dalam mendidik anak-anak untuk tetap fokus pada pembelajaran dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung. Meskipun sering dianggap sepele, keterampilan dasar ini sangat penting untuk mendukung perkembangan anak.

“Jadi, saya mengimbau kepada insan pendidikan di liburan puasa, tetap berikan tugas dengan melibatkan tindakan. Bukan tergantung pada alat gadget,” pungkasnya. [ipl/suf]