Mantan Menteri PMK Muhadjir Effendy Dikukuhkan Jadi Guru Besar UM

Mantan Menteri PMK Muhadjir Effendy Dikukuhkan Jadi Guru Besar UM. ????Mantan Menko PMK, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, dikukuhkan sebagai Guru Besar di Universitas Negeri Malang, menegaskan komitmennya dalam dunia akademik dan kebijakan pendidikan nasional. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Mantan Menteri PMK Muhadjir Effendy Dikukuhkan Jadi Guru Besar UM

Malang (beritajatim.com) – Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP., mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Sosiologi Pendidikan Luar Sekolah di Universitas Negeri Malang (UM). Upacara pengukuhan dilaksanakan dalam Sidang Terbuka Senat Akademik UM pada Kamis (13/2/2025) di Graha Cakrawala.

Penghargaan akademik tertinggi ini menjadi puncak perjalanan panjang Muhadjir di dunia pendidikan. Setelah mengabdikan diri sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) serta Menko PMK, kini ia kembali ke dunia akademik dengan komitmen yang sama kuatnya.

Dalam konferensi pers pada Rabu (12/2/2025), Muhadjir menjelaskan bahwa pidato Guru Besar bukanlah keharusan saat menerima SK. Namun, menurutnya, lebih kepada soal waktu dan kesiapan.

“Saya tidak biasa melakukan sesuatu setengah-setengah. Setelah selesai menjadi Menteri Pendidikan dan Menko PMK, barulah saya bisa mempersiapkan acara ini,” ungkap Muhadjir.

Ia juga menyinggung tantangan dalam memperoleh gelar Guru Besar, terutama terkait aturan linieritas bidang keilmuan yang mengharuskannya menyesuaikan riset selama 4-5 tahun. Meski begitu, ia tetap konsisten menulis jurnal dan akhirnya berhasil memenuhi persyaratan akademik.

“Saya menikmati tunjangan Guru Besar baru sekitar dua tahun. Kemungkinan sampai pensiun, saya akan terus membina dan berkontribusi dalam dunia akademik,” tambahnya.

Sebagai tokoh pendidikan, Muhadjir memiliki rekam jejak luar biasa. Saat menjabat sebagai Mendikbud (2016-2019), ia melahirkan kebijakan strategis, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) untuk membangun karakter siswa berbasis sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Muhadjir juga melahirkan kebijakan Zonasi Pendidikan guna menjamin pemerataan kualitas pendidikan di seluruh daerah. Ia juga yang mencetus Revitalisasi Pendidikan Vokasi dalam meningkatkan daya saing lulusan SMK di dunia kerja.

Saat menjabat Menko PMK (2019-2024), Muhadjir juga berkontribusi besar dalam isu-isu strategis nasional. Dalam Penurunan Stunting, Muhajdir menurunkan prevalensi stunting dari 30,8% (2018) menjadi 21,5% (2023).

“Saat saya menjabat terjadi peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM): Dari 71,92 (2019) menjadi 74,39 (2023). Kemudian saya memiliki program intervensi gizi yang menjadi cikal bakal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini digagas Prabowo,” jelasnya.

Foto BeritaJatim.com
Jumpa pers pengukuhan Muhadjir Effendy di Graha Cakrawala UM (Foto: Dani Alifian/beritajatim.com)

Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., mengungkapkan bahwa Muhadjir merupakan akademisi yang berasal dari UM, tetapi juga pernah mengabdi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai Rektor. Menurutnya, UM adalah kampus inklusif yang selalu terbuka bagi siapa pun tanpa membatasi bidang keilmuan.

“UM sebagai perguruan tinggi akan terbuka bagi siapa pun. Dalam tradisi intelektual, ada konsep Djokolelono dalam budaya Jawa, yang menggambarkan perjalanan ilmu tanpa batas. Sebagai seorang santri, seorang Lelono tidak bisa hanya menuntut ilmu di satu tempat saja,” jelasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. AH. Rofiuddin, M.Pd., Ketua Senat Akademik UM, menyoroti dedikasi tinggi Muhadjir meskipun memiliki kesibukan luar biasa. “Prof. Muhadjir selalu hadir, meski dengan jadwal yang sangat padat. Komitmen beliau luar biasa,” ujar Rofiuddin.

Muhadjir menegaskan bahwa pembangunan manusia harus berfokus pada dua hal utama: kesehatan dan pendidikan. Ia berharap kebijakan yang telah dirintisnya dapat terus berlanjut dan diperkuat oleh pemerintahan mendatang.

“Untuk membangun manusia unggul, kuncinya adalah sehat dan terdidik. Harus punya pengetahuan yang luas dan gizi yang cukup,” katanya.

Sebagai Guru Besar, Muhadjir berjanji akan terus berkontribusi dalam dunia akademik serta memberikan masukan terhadap kebijakan pendidikan nasional. Pengukuhan Guru Besar Muhadjir Effendy bukan sekadar seremoni akademik, melainkan bukti nyata pengabdiannya di dunia pendidikan dan kebijakan publik. [dan/beq]