Menbud: Keberagaman mampu jadikan Indonesia ibu kota kebudayaan dunia
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, keberagaman ekspresi budaya di berbagai daerah di Indonesia mampu mengantarkan ...
![Menbud: Keberagaman mampu jadikan Indonesia ibu kota kebudayaan dunia](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/11/1000605168.jpg)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, keberagaman ekspresi budaya di berbagai daerah di Indonesia mampu mengantarkan tanah air jadi ibu kota kebudayaan dunia.“Mungkin di bidang militer belum menjadi kekuatan yang terlalu diperhitungkan, di bidang ekonomi kita juga belum menjadi yang terkuat. Di bidang kebudayaan menurut saya kita bisa menjadi adikuasa bahkan menjadi ibukota kebudayaan dunia,” ujar Menbud dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.Ia menyampaikan keinginan menjadikan kekayaan budaya sebagai kekayaan nasional, menurutnya bukan hanya hasil alam dan tambang.
Baca juga:
Baca juga:
“Saya minta di museum-museum dan cagar-cagar budaya kita
melakukan pendataan ulang seluruh inventarisasi kekayaan
nasional. Jadi perjalanan ini masih panjang. Dan ini yang
penting, dalam rangka untuk menemukan kembali identitas
nasional kita,” ujarnya pula.Untuk itu, Menbud mengapresiasi
apa yang dilakukan oleh Komite Seni Budaya Nusantara melalui
agenda Pagelaran Seni Rupa berbasis budaya. Respon dan
eksplorasi terhadap seni budaya Indonesia menurutnya harus
terus dilakukan bersama-sama untuk pemajuan
kebudayaan.Pergelaran Seni Rupa Berbasis Budaya Nusantara
berlangsung selama seminggu, yakni 10-17 Februari 2025. Selain
memamerkan karya fotografi, lukisan, dan karya busana, acara
“Pergelaran Seni Rupa Berbasis Budaya Nusantara 2025” ini juga
diisi dengan berbagai kegiatan lainnya seperti fashion show,
sarasehan tentang pelestarian, hingga demo proses pembuatan
tenun.
Sejumlah seniman yang tergabung dalam Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) memamerkan karya seni ruoa yang digelar digelar di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia itu.
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025