Menlu AS sebut Hamas tidak boleh kendalikan Gaza
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio mengatakan kepada Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al ...
![Menlu AS sebut Hamas tidak boleh kendalikan Gaza](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/01/Gaza-pembebasan-200-warga-Palestina-oleh-Israel.jpg)
Washington (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio mengatakan kepada Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan bahwa Hamas tidak boleh memerintah Gaza lagi.
Menurut Juru bicara Departemen Luar Negeri Tammy Bruce dalam percakapan telepon pada Selasa (11/2), Rubio menghargai bantuan kemanusiaan UAE ke Gaza, tetapi ingin memastikan Hamas tidak akan pernah bisa memerintah Gaza atau mengancam Israel lagi,"
Panggilan telepon tersebut dilakukan saat usulan Presiden AS Donald Trump untuk "mengambil alih" Gaza dan menggusur paksa warga Palestina menghadapi kritik internasional yang luas.
Selaini itu, keduanya juga membahas keamanan kawasan, perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Gaza, dan pembebasan para sandera, termasuk WN Amerika.
Rubio dan Sheikh Mohamed juga menegaskan kembali kekuatan hubungan AS-UEA dan menjajaki peluang kerja sama dalam bidang kecerdasan buatan dan teknologi baru.
Mereka selanjutnya membahas "dukungan mereka untuk penghentian permusuhan di Lebanon," kata Bruce.
Menlu AS itu dijadwalkan mengunjungi Timur Tengah minggu ini dengan rencana singgah di UEA, Israel, dan Arab Saudi sebagai bagian dari upaya diplomatik di tengah gencatan senjata yang rapuh di Gaza.
Sebelu,nya pada Senin (10/2), Trump memperingatkan bahwa Gaza akan menjadi "neraka" jika semua tawanan Israel tidak dibebaskan paling lambat pukul 12 siang pada Sabtu (15/2).
Hamas kemudian mengumumkan pada Senin malam bahwa mereka akan menunda tanpa batas waktu pertukaran sandera-tahanan berikutnya yang dijadwalkan pada Sabtu, dengan alasan Israel melanggar perjanjian gencatan senjata.
Sumber: Anadolu
Baca juga:
Baca juga:
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025