Mentan: Opla hingga mekanisasi penunjang produktivitas pertanian
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa implementasi berbagai program unggulan seperti optimasi ...
![Mentan: Opla hingga mekanisasi penunjang produktivitas pertanian](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/09/9FBB604F-6EED-4334-898B-1E6A379ED705.jpeg)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa implementasi berbagai program unggulan seperti optimasi lahan (Opla) rawa, pompanisasi, perluasan areal tanam, serta mekanisasi merupakan penunjang produktivitas pertanian khususnya padi.
"Program-program ini terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas lahan dan efisiensi usaha tani, sehingga berdampak langsung pada peningkatan hasil panen dan ketersediaan beras nasional," kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Dia menyampaikan bahwa pompanisasi merupakan salah satu program andalan yang berperan penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Melalui program tersebut, Kementerian Pertanian memfasilitasi penggunaan pompa air untuk mengatasi keterbatasan irigasi, khususnya di lahan-lahan tadah hujan dan daerah yang mengalami kekeringan.
Dengan sistem pompanisasi, lanjut Mentan, petani dapat mengairi lahan mereka secara lebih efektif, meningkatkan indeks pertanaman, dan memperluas masa tanam sepanjang tahun. Dengan demikian Indonesia dapat mencapai ketahanan pangan nasional.
Mentan juga mengaku optimistis swasembada pangan dapat tercapai dengan adanya dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.
"Kami optimis, dengan dukungan penuh Bapak Presiden Proabowo, berbagai pihak terkait dan kebijakan yang tepat, Indonesia mampu mencapai swasembada pangan secepatnya dan menghentikan impor beras selamanya di masa mendatang," tambahnya.
Mentan juga menuturkan bahwa peningkatan signifikan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional, khususnya dalam menjaga stabilitas harga beras di pasar domestik serta meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.
Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa Badan Pusat Statistik memproyeksikan produksi beras nasional pada periode Januari-Maret 2025 diperkirakan mencapai 8,67 juta ton, meningkat tajam sebesar 52,32 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 yang tercatat sebesar 5,69 juta ton.
Peningkatan itu sejalan dengan meluasnya potensi luas panen padi yang diperkirakan mencapai 2,83 juta hektare. Angka ini menunjukkan kenaikan sekitar 970,33 ribu hektare atau 52,08 persen dibandingkan dengan luas panen pada Januari-Maret 2024 yang hanya sebesar 1,86 juta hektare.
Menurut Mentan, capaian itu merupakan hasil dari upaya sinergis berbagai pihak dalam meningkatkan produktivitas pertanian nasional.
Ia menegaskan bahwa proyeksi peningkatan produksi tersebut tidak terlepas dari perbaikan infrastruktur irigasi termasuk pompanisasi, ketersediaan pupuk bersubsidi yang memadai, serta implementasi teknologi pertanian modern yang lebih efisien.
Proyeksi peningkatan produksi beras tersebut juga menunjukkan keberhasilan langkah-langkah strategis Kementerian Pertanian dalam mendorong produktivitas.
Mentan mengaku akan terus bekerja keras memastikan ketersediaan pangan nasional terjaga dengan baik.
"Pencapaian ini sebagai bukti nyata efektivitas berbagai program strategis yang dijalankan untuk mendukung ketahanan pangan nasional," kata Mentan.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025