Gandeng Anak BUMN, PT RBM Bangun Ekosistem Logistik yang Kuat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT RBM Logistik Indonesia resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Krakatau Jasa Logistik selaku anak perusahaan PT Krakatau Bandar Samudera. Sebagai bagian dari Krakatau Steel Group, perusahaan BUMN terbesar pemroduksi baja Indonesia, kemitraan keduanya menjadi tonggak penting dalam perkembangan industri logistik nasional.

Dengan adanya perjanjian itu, PT RBM Logistik semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri logistik berskala besar di Indonesia. "Kami sangat antusias dengan kemitraan bersama ini," ujar Direktur Utama PT RBM Logistik, Agus Ahaya Mile di Jakarta, Jumat (7/2/2025).

Menurut dia, perusahaan memahami peran krusial sektor logistik sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Langkah itu juga sekaligus memastikan kelancaran pergerakan komoditas, bahan baku, dan barang esensial yang menopang berbagai industri serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

Didukung tim profesional berpengalaman dan akses terhadap sumber daya unggul dan jaringannya, PT RBM Logistik Indonesia siap menghadirkan solusi logistik yang inovatif dan adaptif terhadap kebutuhan bisnis di Indonesia. Keahlian perusahaan dalam menangani kompleksitas rantai pasok memastikan proses distribusi yang efisien, memberikan manfaat nyata bagi sektor publik maupun swasta.

"Dengan sinergi ini, kami percaya dapat membangun ekosistem logistik yang lebih kuat dan dinamis. Kolaborasi ini tidak hanya akan memberikan keuntungan bagi kedua perusahaan, tetapi juga bagi perekonomian nasional secara keseluruhan. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi logistik yang inovatif, efisien, dan berdampak luas," kata Agus.

Sebagai bagian dari perjalanan transformasional, menurut Agus, PT RBM Logistik tetap berpegang pada komitmennya untuk memperkuat sektor logistik nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. MoU itu menjadi awal dari masa depan yang lebih cerah. "Sinergi antara sektor publik dan swasta dapat membangun industri logistik yang lebih tangguh, efisien, dan berdaya saing tinggi di tingkat global," ujar Agus.