Menuju Penilaian Sekolah Adiwiyata 2025, Pemkot Kediri Bina Empat Sekolah Terpilih
Menuju Penilaian Sekolah Adiwiyata 2025, Pemkot Kediri Bina Empat Sekolah Terpilih. ????Pemkot Kediri melalui DLHKP menggelar pembinaan di empat sekolah dalam persiapan menuju Penilaian Sekolah Adiwiyata 2025. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
![Menuju Penilaian Sekolah Adiwiyata 2025, Pemkot Kediri Bina Empat Sekolah Terpilih](https://beritajatim.com/wp-content/uploads/2025/02/6491341c-767c-4133-9265-be50629d5d26.jpg)
Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) terus mendorong sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Dalam rangka persiapan menuju Penilaian Sekolah Adiwiyata Tahun 2025, DLHKP menggelar pembinaan di empat sekolah terpilih, yaitu SMPN 5 Kediri, SDN Betet 3, SMP Plus Rahmat, dan MTsN 2 Kediri.
Kepala DLHKP Kota Kediri, Imam Muttakin, menjelaskan bahwa pembinaan ini menyasar sekolah-sekolah yang sebelumnya telah meraih penghargaan Adiwiyata di tingkat nasional maupun provinsi.
“Pembinaan tersebut dilaksanakan di sekolah yang telah dipilih karena mereka sudah melaksanakan Adiwiyata Nasional sehingga harus naik tingkat ke Adiwiyata Mandiri. Sedangkan yang Adiwiyata Provinsi naik ke Adiwiyata Nasional. Jadi tingkatannya dari kota, provinsi, nasional, dan mandiri,” jelasnya.
Pembinaan ini mencakup berbagai aspek penting dalam konservasi lingkungan, termasuk pengelolaan sampah, penghijauan, konservasi air, konservasi energi, serta inovasi berbasis lingkungan. Imam juga mengungkapkan bahwa proses penilaian akan berlangsung dalam beberapa tahap. “Untuk jadwalnya nanti penilaian di Bulan Mei, visitasi Bulan September, dan penetapan Bulan Oktober-Desember,” ucapnya.
Selain memberikan pembinaan teknis, Imam menegaskan pentingnya semangat dalam menjaga lingkungan sekolah. “Pelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab kita semua,” tegasnya. Ia berharap agar seluruh sekolah di Kota Kediri dapat meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungannya demi menciptakan lingkungan sekolah yang lebih bersih dan sehat.
Salah satu sekolah yang mengikuti pembinaan ini, SMPN 5 Kediri, terus berbenah dalam upaya meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri. Kepala SMPN 5 Kediri, Heri Setiawan, mengungkapkan berbagai langkah yang telah dilakukan, mulai dari persiapan dokumen penilaian hingga penguatan koordinasi dengan stakeholder.
“Kita tekankan kepada warga sekolah setiap saat untuk membuang sampah pada tempatnya, membedakan sampah kering dan basah, membuat kompos, membuat hasil karya termasuk eco printing, eco brick dan memasukkannya ke dalam pembelajaran maupun dalam kegiatan kurikuler seperti P5,” terang Heri.
Selain itu, SMPN 5 Kediri juga menghadirkan inovasi baru berupa kolam ikan yang berfungsi sebagai wadah penghijauan di lingkungan sekolah. “Nanti di atasnya ada tanaman yang bisa ditanami dan dipanen untuk anak-anak juga belajar kewirausahaan mulai dari bibit, pupuk, dan memanen sehingga anak tahu prosesnya,” kata dia.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, SMPN 5 Kediri berharap dapat meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri dan terus menjadi contoh sekolah berbasis lingkungan yang berkelanjutan. [nm/beq]