Mulyo Handoyo Nilai Chico Aura Dwi Wardoyo Masih Punya Banyak Kekurangan
Mulyo Handoyo menilai level Chico Aura Dwi Wardoyo sudah terlalu jauh dengan atlet utama, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.
![Mulyo Handoyo Nilai Chico Aura Dwi Wardoyo Masih Punya Banyak Kekurangan](https://statik.tempo.co/data/2025/02/12/id_1376717/1376717_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih kepala tunggal putra Pelatnas PBSI Mulyo Handoyo menilai bahwa masih memiliki banyak kekurangan Chico Aura Dwi Wardoyo untuk turun di sebuah turnamen. Padahal, menurut dia, kelemahan itu seharusnya bisa teratasi ketika bergabung di Pelatihan Nasional Bulu Tangkis PBSI.
“Chico itu di sini sudah cukup lama, mungkin 7-8 tahun. Saya baru sekali juga melihat dia di turnamen secara langsung, memang banyak sekali kelemahannya atau kekurangannya Chico, terutama sebagai seorang pemain mestinya harus punya pengalaman,” kata Handoyo di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur pada Rabu, 12 Februari 2025.
Handoyo mengatakan Chico bermain seperti pemain tak berpengalaman dan sudah terkesan tertinggal jauh dari Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Sebagai pemain pelapis, dia menilai seharusnya performa Chico tak jauh dari Jonatan dan Ginting.
“Kalau dari segi level kan Jojo dan Ginting di atas. Harusnya lapis selanjutnya Chico lanjut ke Alwi dan Ubed di bawah ini. Di sini ada gap antara Ginting dan Jojo dengan Alwi dan kawan-kawan yang sebenarnya Chico dan kawan-kawan di situ. Jadi ada gap jauh yang mesti dikejar,” katanya.
Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan Chico untuk membenahi performa sang pemain. “Kalau enggak bisa cuma ingin motivasi main tapi hasilnya enggak ada. Saya nggak perlu cerita yang lebih detail,” ujar Handoyo.
Chico menyadari buruknya penampilan di sejumlah turnamen. Di Indonesia Masters 2025, Chico kalah di 32 besar saat berhadapan dengan wakil Jepang Kenta Nishimoto dengan skor 18-21, 14-21. Di Thailand Masters 2025, dia harus terhenti di babak 16 besar setelah ditaklukkan wakil India Sankar Submaranian dengan skor 21-9, 10-21, 17-21.
“Dua kompetisi kemarin belum maksimal juga buat permainannya, dari segi pola main, strategi harus ditingkatkan lagi. Pas sudah masuk lapangan harus sudah tahu mau main seperti apa,” kata Chico.
Ia mengatakan dirinya akan meningkatkan level permainan agar tak monoton. Chico juga menyoroti masalah fokus. “Masih cari lagi. Tantangannya mungkin banyak pemain itu sudah bisa baca permainan saya. Nah, di situ tantangannya cari strategi dan pola permainan baru lagi,” ujarnya.
Lebih dari itu, Chico menuturkan dirinya sudah dari pertengahan tahun lalu rutin konsultasi kesehatan ke psikolog. “Iya mengobrol sama psikolog dan pastinya membantu banget. Bisa ada tempat cerita jadi banyak masukan. Saya ada dua psikolog, satu yang dari PBSI,” ujarnya.