Nelayan temukan jasad pria berkaos loreng TNI di Pantai Minajaya

Nelayan asal Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang tengah berenang menggunakan ban dalam mobil menuju ...

Nelayan temukan jasad pria berkaos loreng TNI di Pantai Minajaya
diduga merupakan korban kecelakaan laut dari daerah lain yang jasadnya terbawa arus

Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Nelayan asal Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang tengah berenang menggunakan ban dalam mobil menuju tempat ngejodang atau menjala menemukan sesosok jasad pria berkaos loreng TNI mengapung di Pantai Minajaya, Selasa.

"Jasad pria tanpa identitas tersebut diduga merupakan korban kecelakaan laut dari daerah lain yang jasadnya terbawa arus atau gelombang laut hingga ke Pantai Minajaya, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade," kata Kasat Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Sukabumi," kata AKP Tenda Sukendar di Sukabumi, Selasa.

Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, jasad pria yang mengenakan kaos loreng TNI tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan sekitar yang bernama Junaedi (40) dan Gumilar (32) yang hendak ngejodang serta memeriksakan hasil tangkapan ikannya.

Tiba-tiba saksi melihat ada sesosok jasad yang terombang ambing di atas permukaan laut. Karena penasaran keduanya kemudian mendekat dan benar saja, benda yang mencurigakan itu merupakan jasad pria yang kondisinya sudah membengkak.

Nelayan tersebut kemudian melaporkan penemuannya itu kepada warga dan tidak lama petugas dari Koramil 2214/Surade, Polsek Surade, Polsus Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan P2BK Surade tiba di lokasi.

Kemudian petugas gabungan dibantu nelayan setempat melakukan evakuasi jasad pria itu dengan menggunakan perahu ke pinggir pantai serta dibawa ke RSUD Jampangkulon.

Menurut Tenda, diperkirakan jasad tersebut berusia antara 40-50 tahun berperawakan gemuk, kulit sawo matang dan berambut cepak serta menggunakan kaos loreng TNI lengan pendek. Hingga saat ini jasad korban masih berada di RSUD Jampangkulon.

Kemungkinan jasad itu bukan berasal dari wilayah Sukabumi, karena dalam beberapa hari terakhir tidak ada laporan dari warga maupun wisatawan yang merasa kehilangan sanak saudara maupun rekannya akibat tenggelam di laut.

"Kami sudah berkoordinasi dengan instansi lainnya untuk menemukan keluarga korban dan mengimbau kepada siapapun yang merasa kehilangan keluarga untuk segera melapor ke petugas keamanan terdekat," tambahnya.

Di sisi lain, Tenda mengimbau kepada nelayan, wisatawan maupun warga untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di laut karena kondisi gelombang saat ini cukup tinggi dan cuaca kurang bersahabat.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025