Oknum Guru MAN 1 Lamongan Gebrak Meja dan Bentak Siswa yang Protes soal SNBP 2025
Viral video guru bentak siswa yang protes terkait SNBP di MAN 1 Lamongan Jumat (31/1/2025). Diduga nilai mereka tidak terbaca dalam sistem e-Rapor.
![Oknum Guru MAN 1 Lamongan Gebrak Meja dan Bentak Siswa yang Protes soal SNBP 2025](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Ruang-kelas-di-SMPN-2-Kota-Bekasi.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan seorang di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan menggebrak meja dan membentak siswa saat protes mengenai status eligible mereka untuk Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) 2025 menjadi viral di media sosial.
Video berdurasi 25 detik tersebut merekam momen emosional saat memberikan penjelasan kepada siswa yang mempertanyakan data mereka.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (31/1/2025) di .
Sebanyak 22 siswa di sekolah tersebut tidak terdaftar sebagai siswa eligible untuk 2025 karena nilai mereka tidak terbaca dalam sistem e-Rapor.
Kepala , Nur Endah Mahmudah, memberikan klarifikasi mengenai insiden tersebut.
Ia menjelaskan bahwa kejadian emosional itu melibatkan seorang Wakil Kepala Kurikulum dan siswa.
Endah menegaskan bahwa peristiwa ini akan menjadi bahan evaluasi untuk pihak sekolah agar dapat meningkatkan layanan pendidikan yang berkualitas.
“Ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pihak agar kami bisa lebih baik dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas,” ujar Endah dalam keterangan kepada media pada Selasa (4/2/2025).
Endah juga menjelaskan bahwa meskipun 22 siswa tersebut tidak terdaftar sebagai eligible, mereka masih memiliki alternatif lain untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur lain seperti SPAN PTKIN atau jalur mandiri.
“Kami memahami kekecewaan siswa, tetapi ini bukan akhir dari segalanya. Masih ada banyak peluang lain yang bisa mereka tempuh,” jelasnya.
Mengenai solusi bagi siswa yang terdampak, pihak sekolah mengabarkan bahwa ada kemungkinan bagi siswa untuk mendaftar kembali.
Baca juga:
Pihak sekolah akan memastikan data diisi ulang dengan benar melalui jalur manual jika memungkinkan.
Komunikasi dengan wali murid juga telah dilakukan.
Pada Senin (3/2/2025), perwakilan wali murid bertemu dengan pihak sekolah untuk mendapatkan penjelasan menyeluruh mengenai situasi tersebut.
“Alhamdulillah, kami sudah mencapai kesepahaman. Semua pihak, baik wali murid, siswa, maupun sekolah, berkomitmen untuk saling memperbaiki dan mengevaluasi demi kebaikan bersama,” pungkas Endah.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).