Peluru Kosong Persebaya Surabaya
Peluru Kosong Persebaya Surabaya. ????Peluru kosong. Peluru kosong menciptakan suara ledakan yang keras, kilatan cahaya yang menyilaukan, serta sensasi recoil yang terasa. Hanya saja, semuanya hanya ilusi tembakan -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Jakarta (beritajatim.com) – Peluru kosong. Peluru kosong menciptakan suara ledakan yang keras, kilatan cahaya yang menyilaukan, serta sensasi recoil yang terasa. Hanya saja, semuanya hanya ilusi tembakan semata.
Secara teori, peluru kosong menciptakan ilusi akan bahaya. Padahal sebenarnya tidak ada ancaman yang nyata.
Inilah yang terjadi di tim Persebaya saat ini.
Pada awal musim ini, Persebaya mendatangkan dua pemain bertipikal menyerang yang kualitasnya sudah teruji: Malik Risaldi dan Flavio Silva.
Malik, yang tumbuh bersama Persela Lamongan dan bersinar ketika membela Madura United, mencetak 12 gol untuk Laskar Sapeh Kerrab di Liga 1 musim 2023/2024. Ia membawa Madura United menjadi runner-up musim lalu.
Singkat kata, Malik Risaldi adalah pemain lokal paling gacor di Liga 1 musim lalu.
Lalu, satu nama lain yang berhasil didatangkan adalah Flavio Silva. Pemain asal Portugal yang akrab disapa Ucok ini tak kalah “gila”. Saat memperkuat Persik Kediri, ia mencetak 23 gol di Liga 1 2023/2024.
Flavio Silva adalah runner-up top skor di Liga 1 musim lalu. Ia hanya kalah produktif dari predator milik Persib Bandung: David da Silva. Si Gundul mencetak 30 gol dan membawa Persib juara.
Boleh dikata, Flavio Silva adalah penyerang terbaik kedua di Liga 1 Indonesia setelah David da Silva.
Belum cukup dengan Malik dan Flavio, Persebaya berhasil mendapatkan tanda tangan Francisco Rivera. Eks Madura United ini juga salah satu “monster” di Liga 1.
Selama membela panji Laskar Sapeh Kerrab, pesepak bola asal Meksiko ini mencatat 15 assist. Ia hanya kalah dari Stefano Lilipaly (Borneo FC Samarinda) yang mencetak 17 assist.
Bersama Malik Risaldi, Francisco Rivera adalah salah satu pemain kunci Madura United yang membawa klub ini menjadi runner-up musim lalu.
Selain mendapatkan tiga pemain hebat itu, Persebaya juga berhasil mempertahankan pemain-pemain kunci. Satu di antaranya adalah Bruno Silva.
Penyerang serba bisa asal Brasil itu mengemas sepuluh gol dan empat assist dari 31 pertandingan di Liga 1 musim lalu. Pemain-pemain yang rajin bikin assist seperti Kasim Botan dan Arief Catur Pamungkas juga masih berseragam ijo khas Persebaya.
Lantas mengapa, pemain-pemain yang memiliki naluri gol tinggi itu, seakan melempem di bawah komando Paul Munster di Liga 1 2024/2025?
Hingga pekan ke-21 Liga 1, Flavio Silva masih tertahan dengan enam gol. Jumlah gol yang sama dikoleksi M. Rashid, gelandang baru Persebaya yang didaratkan dari Bali United.
Bruno Silva pun tampil seret dengan empat gol. Sedangkan Malik Risaldi dan Francisco Rivera masing-masing mencetak tiga gol.
Kemudian mari kita lihat dalam daftar pencetak assist. Hingga pekan ke-21, Malik memimpin dengan empat assist. Disusul Rivera dengan tiga assist dan Kasim Botan dengan dua assist.
Secara singkat, angka-angka itu belum cukup baik, bahkan boleh dikata buruk, untuk pemain-pemain yang sebenarnya hebat dan punya kualitas.
Hingga pekan ke-21, Alex Martins pemain Dewa United memimpin daftar top skor dengan 15 gol. Sedangkan predikat raja assist untuk sementara dimiliki Mariano Peralta Borneo FC Samarinda dengan sembilan assist.
Performa lini sedang yang kurang maksimal ini, juga tergambar jelas di tabel klasemen sementara Liga 1. Persebaya yang menghuni ranking ketiga, baru mencetak 24 gol dan 22 kali kebobolan dalam 21 laga.
Hal ini menjadikan Persebaya sebagai tim penghuni lima besar dengan produktivitas gol paling minim. Bajul Ijo bahkan kalah produktif dibandingkan tim peringkat empat, Dewa United, yang melesakkan 41 gol.
Lantas apa masalahnya sehingga produktivitas gol Persebaya rendah?
Ada yang bilang, gaya permainan yang diterapkan Munster tidak cocok dengan karakter pemain Persebaya saat ini. Ada pula teori yang menyatakan bahwa terdapat something wrong di ruang ganti.
Apa pun kendala itu, itu adalah kewajiban Munster dan tim pelatih Persebaya untuk memperbaiki.
Rentetan hasil buruk yang membuat Bajul Ijo melorot dari puncak klasemen Liga 1, merupakan sinyal kuat bahwa ada yang tidak beres di tim ini.
Sekali lagi, ini adalah tugas Munster dan jajaran stafnya untuk memperbaiki.
Jika tidak bisa, ya silahkan pergi! (faw/ted)