Pengumuman untuk Konsumen BBM Sultan, BBM di SPBU Shell Kini Sudah Tersedia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Informasi untuk pelanggan bahan bakar minyak (BBM) Shell Indonesia. Perusahaan memastikan BBM di jaringan SPBU Shell sudah tersedia secara bertahap. Shell V-Power Nitro+ bisa ditemukan di beberapa SPBU...
![Pengumuman untuk Konsumen BBM Sultan, BBM di SPBU Shell Kini Sudah Tersedia](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/_250207185838-918.png)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Informasi untuk pelanggan bahan bakar minyak (BBM) Shell Indonesia. Perusahaan memastikan BBM di jaringan sudah tersedia secara bertahap.
Shell V-Power Nitro+ bisa ditemukan di beberapa SPBU Shell sejak Kamis (6/2/2025). Lalu produk BBM lainnya, termasuk Shell Super dan Shell V-Power, tersedia mulai Jumat (7/2/2025).
"Kami memberikan informasi terkait produk BBM di jaringan SPBU Shell secara berkala melalui kanal informasi Shell Indonesia, termasuk website, media sosial, dan kanal layanan pelanggan lainnya," kata Presiden Director & Managing Director Mobility, Shell Indonesia, Ingrid Siburian, dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (7/2/2025).
Sebelumnya, Sejumlah SPBU swasta mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Sempat terlihat pemandangan SPBU milik BP-AKR, Shell, juga Vivo, sepi pengunjung. Tak ada aktivitas jual beli BBM di sana.
Terkait hal ini, Presiden Direktur BP-AKR merespons. Melalui keterangan tertulis, ia mengakui adanya keterbatasan stok BBM di jaringan SPBU-nya. BP-AKR menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Begitu juga dengan Shell Indonesia. Perusahaan mengakui terjadi kendala dalam pengadaan dan penyaluran produk BBM. "SPBU Shell tetap beroperasi untuk melayani para pelanggan kami dengan produk dan layanan lain yang tersedia, termasuk Shell Select dan bengkel. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," kata Ingrid, beberapa hari lalu.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia merespon isu ini. Bahlil menerangkan, pemerintah sudah memberikan izin impor. Apa yang terjadi, menurutnya, persoalan teknis perusahaan itu sendiri.
Ia menyarankan awak media, menanyakan langsung ke pihak swasta. Menteri ESDM menerangkan, pemerintah telah memberikan izin impor untuk perusahaan swasta sejak Januari 2025. Sampai di tahapan itu, Bahlil merasa sudah bertanggung jawab semestinya. Solusi atas situasi di lapangan, menjadi pekerjaan rumah bagi jajaran direksi perusahaan-perusahaan tersebut.