Perang Tarif Guncang Pasar, Bitcoin Anjlok di Bawah US$ 100.000
Bitcoin turun lebih dari 4% pada perdagangan Senin (3/2) pagi di Asia. Bitcoin menyentuh level terendah dalam tiga minggu di sekitar US$ 96.606 (Rp 1, 57 miliar, dengan kurs Rp 16.300).
Harga mata uang kripto, termasuk merosot karena momok perang dagang global membuat para investor gelisah dan mendorong mereka keluar dari aset-aset berisiko.
Bitcoin turun lebih dari 4% pada perdagangan Senin (3/2) pagi di Asia. Bitcoin menyentuh level terendah dalam tiga minggu di sekitar US$ 96.606 (Rp 1,57 miliar, dengan kurs Rp 16.300). Mata uang kripto yang lebih kecil, Ether, turun sekitar 12% dan kembali ke level yang terakhir kali terlihat pada awal November.
Selama akhir pekan, Presiden Amerika Serikat (AS) memberlakukan tarif 25% untuk impor produk-produk Meksiko dan sebagian besar impor Kanada, AS juga mengenakan tarif 10% untuk barang-barang dari Cina. Kebijakan tersebut akan mulai berlaku pada Selasa (4/2).
Mata uang kripto diperdagangkan sepanjang waktu, termasuk di akhir pekan, dan akhir-akhir ini sensitif terhadap sentimen pasar yang lebih luas. Para investor berpikir tarif dapat mengganggu pertumbuhan dan pendapatan perusahaan.
“Kripto benar-benar satu-satunya cara untuk mengekspresikan risiko selama akhir pekan, dan pada berita seperti ini kripto menggunakan proksi risiko,” kata Chris Weston, Kepala Penelitian di Pepperstone, seperti dikutip Reuters.
Pada saat yang sama, ada tambahan tekanan ke bawah pada kripto setelah reli yang kuat setelah pemilihan Trump. Beberapa investor merasa kecewa dengan kurangnya langkah segera Trump untuk meningkatkan kripto atau melonggarkan peraturan sejak ia menjabat.
Tarif dapat meningkatkan inflasi, yang berpotensi menyebabkan suku bunga yang lebih tinggi. Pada saat suku bunga tinggi, investor beralih dari aset berisiko seperti kripto ke aset-aset yang lebih tradisional, seperti obligasi dan deposito berjangka.
Meksiko, Kanada, dan Cina Balas Tarif Trump
Tidak lama setelah pengumuman Trump, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan dalam sebuah konferensi pers bahwa ia akan memberlakukan tarif 25% untuk barang-barang AS senilai US$ 106,5 miliar (Rp 17,36 kuadriliun).
Kementerian Perdagangan Cina mengatakan akan mengajukan keluhan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan mengambil tindakan balasan yang sesuai.
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan dalam sebuah postingan panjang di X (Twitter) yang menyebut ia telah menginstruksikan menteri ekonomi untuk mengimplementasikan rencana B. Hal itu mencakup langkah-langkah tarif dan non-tarif untuk membela kepentingan Meksiko.
Sikap Industri Kripto Terbelah
Industri kripto terpecah pada seberapa besar tarif yang diberlakukan akan berdampak pada pasar kripto yang lebih luas.
Pendiri Crypto Capital Venture, Dan Gambardello, tidak percaya dengan narasi tersebut. “Saya tidak percaya ada pendapat populer yang beredar bahwa tarif Trump dan memecoin-nya mengakhiri siklus bullish,” kata Gambardello seperti dikutip Cointelegraph, Minggu (2/2).
Ia juga menyebut BlackRock terus mengakumulasi Ether dan Bitcoin. Adapun investor retail panik karena kripto saat ini sedang berkonsolidasi.
“Perang tarif yang berkelanjutan akan berdampak pada Bitcoin dalam jangka panjang,” kata Kepala Strategi Alfa Bitwise Invest Jeff Park.
Salah satu penentangnya, mitra Cinnaeamhain Ventures, Adam Cochran, mengatakan Bitcoin tidak cukup terpisah dari pasar global. “Tekanan ekonomi dalam skala ini hanya berarti penderitaan di sekelilingnya, dan kita seharusnya tidak mempermasalahkan hal itu,” kata Cochran.