Petugas tingkatkan penanganan konflik harimau dan manusia di Pesibar

Petugas gabungan dari personel Polres Pesisir Barat (Pesibar), TNI, Polisi Kehutanan (Polhut), dan sejumlah ...

Petugas tingkatkan penanganan konflik harimau dan manusia di Pesibar

Pesisir Barat (ANTARA) - Petugas gabungan dari personel Polres Pesisir Barat (Pesibar), TNI, Polisi Kehutanan (Polhut), dan sejumlah instansi terkait terus memperkuat upaya penanganan konflik satwa liar harimau sumatra dan manusia di wilayah kabupaten setempat.

Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra saat dihubungi dari Lampung Selatan, Senin, mengatakan upaya ini dilakukan menyusul ditemukannya jejak harimau di beberapa kawasan permukiman warga, seperti di Atar Sedangkek, Labu Way, dan Atar Way Balak, Pemangku (Dusun) Suka Maju, Pekon (Desa) Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah.

"Patroli intensif terus dilakukan di kawasan yang dianggap rawan. Selain itu, tim gabungan mendirikan posko siaga, melakukan pemasangan perangkap, dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan tanpa perlu panik," kata dia.

Ia menjelaskan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan agar tidak beraktivitas mulai dari menjelang sore, malam hingga menjelang pagi, karena di waktu inilah harimau aktif berburu.

Baca juga:

Baca juga:

"Kami bersama tim gabungan berkomitmen menjaga keamanan masyarakat sekaligus melindungi satwa liar harimau yang dilindungi. Kami mengimbau warga untuk tidak melakukan tindakan berbahaya dan segera melaporkan apabila menemukan jejak atau tanda keberadaan harimau," katanya.

Menurutnya, langkah-langkah strategis yang dilakukan tim gabungan ini bertujuan menciptakan situasi yang kondusif dan mencegah konflik antara manusia dan harimau.

Dirinya juga menerangkan, dengan semangat gotong royong antara petugas dan masyarakat diharapkan konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah Pesisir Barat dapat tetap terjaga.

Perangkap yang dipasang juga bertujuan untuk menangkap harimau secara aman, sehingga menghindari potensi konflik lebih lanjut dengan manusia. Pemerintah setempat juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk mempertahankan habitat satwa liar yang mulai terancam.

Oleh karena itu, dirinya juga mengimbau warga untuk menghindari aktivitas di malam hari di sekitar kawasan hutan dan mematuhi arahan petugas.

"Kami berharap masyarakat dapat bekerja sama untuk menjaga keselamatan bersama sekaligus mendukung pelestarian alam," ujarnya.*

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025