Pj Bupati: Konsep IAD perhutanan sosial Lumajang tarik perhatian dunia

Penjabat (Pj) Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan konsep pengembangan wilayah terpadu berbasis perhutanan sosial ...

Pj Bupati: Konsep IAD perhutanan sosial Lumajang tarik perhatian dunia
menunjukkan kolaborasi pemerintah daerah, kementerian, swasta dan akademisi dapat menciptakan model pembangunan berkelanjutan

Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan konsep pengembangan wilayah terpadu berbasis perhutanan sosial atau Integrated Area Development (IAD) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menarik perhatian dunia.

"Dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang akan menerima kunjungan dari tim Singapore News, ini menunjukkan komitmen dalam pengelolaan perhutanan sosial dengan memikat perhatian internasional," kata Indah Wahyuni dalam keterangannya di Lumajang, Senin.

Menurut dia, Kabupaten Lumajang menjadi salah satu daerah pionir dalam penerapan IAD yang mengintegrasikan pengelolaan kawasan hutan dengan sektor pangan, agroindustri dan pariwisata.

"Keberhasilan itu menunjukkan bagaimana kolaborasi antara pemerintah daerah, kementerian, sektor swasta dan akademisi dapat menciptakan model pembangunan yang berkelanjutan," tuturnya.

Area pengembangan IAD seluas 4.189 hektare berhasil meningkatkan perekonomian daerah secara signifikan dan Program IAD itu sudah terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang, sehingga menunjukkan adanya sinergi yang baik antara kebijakan daerah dan program nasional dalam pengelolaan perhutanan sosial.

Berdasarkan data, Program IAD mampu memberikan dampak ekonomi yang luar biasa, dengan total omzet mencapai Rp17 miliar per tahun. Hal itu didorong oleh berbagai usaha yang dikelola oleh masyarakat, seperti usaha sapi perah, ternak rumput gajah, pisang kirana, olahan keripik, kopi dan pemanfaatan air minum.

"Keberhasilan itu sekaligus membuktikan bahwa pengelolaan hutan yang baik dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar," katanya.

Ia menjelaskan salah satu pola yang diterapkan dalam pengelolaan perhutanan sosial adalah agroforestry, di mana petani di Desa Burno memanfaatkan lahan hutan untuk menanam rumput gajah sebagai pakan ternak.

Pola agrosilvopastura terbukti sangat menguntungkan, dengan hasil rumput gajah mencapai 1.700 ikat per hari dari lahan seluas 133 hektare. Saat ini, peternak di desa tersebut memiliki 804 ekor sapi, yang menghasilkan sekitar 5.172 liter susu sapi segar per hari.

Selain itu, IAD Kabupaten Lumajang juga mengembangkan sektor pariwisata dengan memperkuat interkoneksi wisata antar objek seperti penataan rest area menuju kawasan wisata Ranu Regulo dan pembangunan sarana-prasarana objek wisata di Ranu Pani.

"Saya berharap kunjungan dari tim Singapore News dapat semakin memperkenalkan konsep pengembangan wilayah terpadu ini ke dunia internasional," ujarnya.

Pj Bupati Indah berharap Lumajang dapat menjadi contoh sukses bagi daerah lainnya dalam menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan yang berbasis pada perhutanan sosial.

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025