Presiden Prabowo Subianto Kembali Tegaskan Sikap Indonesia Bela Gaza di Forum Internasional
Presiden Prabowo Subianto kembali menyatakan sikap Indonesia yang mendukung warga Gaza pada forum internasional.
![Presiden Prabowo Subianto Kembali Tegaskan Sikap Indonesia Bela Gaza di Forum Internasional](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Presiden-Prabowo-Subianto-menghadiri-Sidang-Tanwir-di-kupang.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden kembali menyatakan sikap Indonesia yang mendukung warga pada forum internasional.
Kali ini Presiden mengemukakan komitmennya membela dalam forum World Government Summit pada Kamis (13/2/2025).
Berbicara secara daring, ia menyerukan kepada para pemimpin dunia bahwa penderitaan warga harus dihentikan dan pembangunan kembali perlu segera dilakukan.
Sebelum menyampaikan sambutannya, Prabowo mengatakan dirinya berharap dapat bisa hadir secara langsung dalam pertemuan yang digelar di tersebut.
Namun, Prabowo berhalangan untuk bisa terbang ke Dubai.
Baca juga:
"Saya berharap bisa hadir secara langsung, tetapi jadwal saya tidak memungkinkan. Beberapa jam yang lalu saya baru saja terpilih untuk lima tahun ke depan sebagai Ketua Umum partai politik saya," katanya.
Lebih lanjut, ia menyoroti lingkungan internasional yang berubah dengan sangat cepat, yang ditandai dengan ketidakstabilan dan proteksionisme ekonomi.
Menurutnya, jika tidak dihadapi dengan bijak, perubahan itu dapat menjadi tidak terkendali.
Baca juga:
"Negara-negara, berapa pun ukurannya, harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip ini dan melindungi dunia dari konflik yang tak terkendali, baik di , , atau krisis yang muncul di Afrika, seperti Kongo Timur," kata Prabowo.
Ia melanjutkan bahwa apa yang terjadi di merupakan tragedi yang mendalam.
Meskipun gencatan senjata telah diberlakukan, harapan dan doa saja, menurut Prabowo, tidak cukup.
Perdamaian harus dipastikan terwujud.
“Gaza sudah cukup menderita! Sekarang saatnya membangun kembali rumah-rumah, membuka kembali sekolah-sekolah, dan memulihkan keadaan yang normal,” serunya.
“Indonesia mendukung upaya-upaya menuju penyelesaian yang adil dan langgeng, yang berlandaskan pada solusi dua negara," sambungnya.
Kepala Negara menilai bahwa retorika belaka pun tidak cukup untuk menghadapi tantangan ketidakstabilan dunia.
Dengan demikian, ia menyerukan agar masyarakat internasional berupaya untuk menghentikan kekerasan di dan juga di wilayah lainnya.
"Dunia tidak boleh membiarkan siklus kekerasan terus berlanjut. Krisis di , , Kongo Timur, dan wilayah Afrika lainnya, mencerminkan semakin luasnya erosi stabilitas global. Indonesia memahami bahwa retorika saja tidak cukup untuk menghadapi tantangan ini," pungkasnya.