Respons Komisi X DPR Soal Banyak Siswa Terancam Gagal Ikut SNBP

Pimpinan Komisi X DPR merespons banyak siswa terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025, hal itu bakal dievaluasi. 

Respons Komisi X DPR Soal Banyak Siswa Terancam Gagal Ikut SNBP

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Komisi X RI merespons banyaknya yang terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

Hal ini dikarenakan sejumlah dilaporkan mengalami keterlambatan dalam pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Wakil Ketua Komisi X RI Fraksi PDIP My Esti Wijayati mengungkapkan, hal itu akan menjadi evaluasi dari komisi yang membidangi pendidikan, budaya dan olah raga tersebut.

"Nah catatan mengenai hal ini tentu kami mengevalusi apa persoalan tersebut sehingga terlewatkan untuk melakukan pengisian ," kata My Esti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2026).

Kekinian, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, memberikan kesempatan bagi tersebut untuk mengajukan pengisian ulang.

My Esti mengimbau agar segera melakukan pengisian .

"Jadi 300 (sekolah) itu kira kira mungkin 200an melengkapi kembali. Artinya masih ada ruang waktu itu. Terakhir tinggal seratusan ya mungkin dari 300 ini 100 tidak melakukan ," ujarnya.

Lebih lanjut, My Esti melihat bahwa permasalahan tersebut tidak bisa ditujukan akibat keteledoran dari pemerintah pusat. 

Ia juga mendorong para siswa berprestasi agar diberi jalur lain untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Baca juga:

"Kemudian bagaimana anak-anak kita yang yang sebenarnya mungkin tersebut punya kuota untuk memasukkan anaknya dengan jalur prestasi ini apakah ada ruang lain yang bisa dibuka," ujarnya.

"Intinya jangan putus asa bagi anak-anak masih ada jalur untuk tes untuk bisa meneruskan kuliah," tandasnya.

Sebelumnya, ramai di media sosial (medsos) sejumlah dan meminta perpanjangan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Beberapa dan juga sempat mengisi chat live YouTube Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) yang berisi permintaan perpanjangan pengisian saat Sosialisasi Mekanisme Pendaftaran 2025 ditayangkan secara langsung pada Senin, (4/2/2025).

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengakui terdapat sejumlah yang gagal mengunggah data pada .

Dirinya mengungkapkan kegagalan pendaftaran tersebut terjadi akibat sejumlah faktor.

"Faktor-faktor yang berkaitan dengan sebagian karena alasan rusak karena cuaca, sebagian rusak karena bencana alam," ujar Abdul Mu'ti di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Baca juga:

Kemendikdasmen, kata Abdul Mu'ti, memberikan kesempatan bagi tersebut untuk mengajukan pengisian ulang.

Abdul Mu'ti mengakui sejumlah permasalahan dalam pengisian tidak bisa dihindari.

"Kami sudah memberikan layanan kepada -sekolah yang belum bisa mengunggah itu untuk dapat mengunggah dan kami berikan kesempatan, tapi tentu saja kesempatan itu kami berikan untuk -sekolah yang mengajukan kepada kami. Karena memang unforced error itu tidak bisa dihindari dan kami tidak menutup mata terhadap realitas itu," kata Abdul Mu'ti.