Waspada Gaslighting, Kenali Ciri-Cirinya Sebelum Terlambat!

Waspada Gaslighting, Kenali Ciri-Cirinya Sebelum Terlambat!. ????Gaslighting adalah manipulasi psikologis yang merusak mental korban. Kenali tanda-tanda gaslighting dan lindungi diri Anda dari dampak buruknya. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Waspada Gaslighting, Kenali Ciri-Cirinya Sebelum Terlambat!

Surabaya () – Gaslighting merupakan bentuk manipulasi psikologis yang dapat terjadi dalam berbagai jenis hubungan, seperti hubungan romantis, keluarga, atau pertemanan. Perilaku ini bertujuan untuk membuat korban meragukan ingatan, persepsi, dan kewarasan mereka, sehingga korban merasa bingung dan tidak percaya diri.

Teknik manipulasi ini sering digunakan untuk memperoleh kendali atau kekuasaan atas orang lain, membuat mereka bergantung pada pelaku untuk memahami kenyataan. Pelaku gaslighting sering kali memutarbalikkan fakta, menyangkal kejadian yang sudah terjadi, atau meremehkan perasaan dan pengalaman korban. Akibatnya, korban merasa ragu atas ingatan dan persepsi mereka sendiri.

Istilah “gaslighting” pertama kali dikenal dalam sebuah drama pada tahun 1938 karya Patrick Hamilton, dan kemudian diperkenalkan lebih luas lewat film Gaslight (1944) garapan Alfred Hitchcock.

Dalam film tersebut, seorang suami manipulatif berusaha membuat istrinya berpikir bahwa dia kehilangan akal sehat dengan mengubah elemen-elemen kecil di lingkungan mereka. Tak hanya itu, sang suami juga melakukan kekerasan dan mengendalikan istrinya, memisahkannya dari keluarga dan teman-temannya. Sejak saat itu, istilah gaslighting dikenal luas di Amerika dan menggambarkan fenomena manipulasi psikologis ini.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri perilaku gaslighting yang perlu diwaspadai:

1. Sering Berbohong dan Mengingkari Fakta

Pelaku gaslighting kerap berbohong atau mengubah fakta untuk membuat korban terlihat salah atau merasa tidak percaya diri. Mereka juga sering mengingkari janji atau kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.

2. Meremehkan dan Merendahkan Korban

Pelaku gaslighting merendahkan perasaan, pendapat, atau pencapaian korban, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan kata-kata yang menyakitkan atau meremehkan martabat korban.

3. Memutarbalikkan Fakta dan Menyalahkan Korban

Pelaku sering kali memutarbalikkan fakta untuk menyalahkan korban atas masalah yang terjadi, dengan mengatakan bahwa korban terlalu sensitif, berlebihan, atau tidak memahami situasi yang sesungguhnya.

4. Mengisolasi Korban dari Lingkungan Sosial

Salah satu taktik gaslighting adalah mencoba memisahkan korban dari teman, keluarga, atau orang-orang yang mendukung mereka. Pelaku mungkin melarang korban untuk bertemu orang lain atau membatasi akses mereka ke informasi penting.

5. Membuat Korban Merasa Bingung dan Tidak Percaya Diri

Tujuan utama dari gaslighting adalah untuk membuat korban merasa bingung dan meragukan kewarasan mereka sendiri. Pelaku menggunakan taktik manipulasi yang halus namun berkelanjutan agar korban tidak menyadari bahwa mereka sedang dimanipulasi.

6. Menggunakan Kata-kata Merendahkan atau Menuduh

Pelaku sering kali menggunakan kata-kata yang merendahkan atau menyalahkan korban, seperti “Kamu terlalu berlebihan” atau “Ini semua salahmu,” untuk mengguncang rasa percaya diri korban.

7. Menolak Bertanggung Jawab

Pelaku gaslighting jarang sekali mengakui kesalahan atau tanggung jawab mereka. Mereka sering kali mencoba mengalihkan perhatian atau menyalahkan orang lain untuk menghindari akuntabilitas.

8. Membuat Korban Merasa Tidak Berdaya

Gaslighting bertujuan untuk membuat korban merasa tidak berdaya dan bergantung sepenuhnya pada pelaku. Hal ini bisa meliputi kontrol atas keuangan, kebebasan, atau kemampuan korban untuk mengambil keputusan sendiri.

Mengenali ciri-ciri gaslighting sejak dini sangat penting untuk melindungi diri dari dampak negatifnya. Jika kalian merasa terjebak dalam hubungan seperti ini, mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional bisa menjadi langkah awal untuk keluar dari situasi tersebut. [mnd/aje]