Bappenas optimistis Indonesia jadi pemain utama industri antariksa

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy ...

Bappenas optimistis Indonesia jadi pemain utama industri antariksa

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy optimistis Indonesia dapat memperkuat posisi sebagai pemain utama di industri antariksa.

"Keberadaan AAI (Asosiasi Antariksa Indonesia) adalah langkah penting untuk menyatukan visi dan strategi semua pemangku kepentingan dalam pengembangan antariksa. Melalui kolaborasi yang kuat, kita dapat menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri ini,” ungkapnya dalam pertemuan dengan AAI di Gedung Bappenas, dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Jumat.

Harapan tersebut dilandasi potensi besar di bidang antariksa, seperti peluncuran roket, manufaktur satelit, eksplorasi luar angkasa, hingga industri pertahanan,

Dalam pertemuan tersebut, Rachmat menegaskan pentingnya teknologi antariksa sebagai salah satu pilar strategis dalam mendukung agenda pembangunan nasional.

Sektor antariksa disebut telah menjadi bagian integral dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

"Keantariksaan telah menjadi bagian penting dalam RPJPN 2025-2045," katanya.

Pemanfaatan teknologi antariksa diarahkan untuk mendukung prioritas pembangunan nasional, termasuk penguatan pertahanan, peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan memanfaatkan teknologi satelit, maka dapat mendukung transformasi digital, memperluas akses komunikasi, dan meningkatkan efisiensi pelayanan publik.

Peluncuran satelit Palapa A1 dianggap menjadi tonggak sejarah yang membuktikan Indonesia mampu berdiri sejajar dengan negara maju dalam memanfaatkan teknologi antariksa.

Namun, lanjutnya, capaian ini baru langkah awal, sehingga Indonesia harus memastikan ekosistem industri antariksa berkembang secara berkelanjutan untuk mendukung kemandirian teknologi dan pertumbuhan ekonomi.

Rachmat Pambudy berharap AAI dapat melanjutkan kesuksesan satelit Palapa untuk mendorong fungsi satelit sebagai pendukung untuk berbagai kebutuhan strategis, termasuk komunikasi, Internet of Things (IoT), navigasi, dan data bumi, guna mendukung pertahanan, ekonomi, serta transformasi digital.

Kepala Bappenas juga menyoroti tantangan yang dihadapi sektor ini, seperti kurangnya regulasi spesifik, terbatasnya pendanaan sektor swasta, serta infrastruktur dan sumber daya manusia yang belum memadai.

“Kita tidak hanya membutuhkan kebijakan yang mendorong investasi, tetapi juga ekosistem inovasi yang mampu mempercepat pertumbuhan industri antariksa nasional. Ini termasuk penguatan SDM, pembenahan infrastruktur, dan kolaborasi lintas sektor,” katanya.

Transformasi kelembagaan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 33 Tahun 2021 yang mengalihkan fungsi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), juga menjadi salah satu tantangan dalam pengadaan citra satelit.

“Untuk itu, pemerintah telah menyusun strategi jangka pendek berupa pembelian data satelit, jangka menengah dengan pengembangan sistem pengolahan data secara mandiri, serta jangka panjang yang diarahkan pada pembangunan satelit nasional berbasis kemampuan dalam negeri,” ucap Menteri PPN.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025