Harga Energi Bersih Bakal Lebih Murah Tahun Ini, Biaya Produksi Turun Signifikan

Biaya teknologi energi bersih diperkirakan akan turun lebih jauh sebesar 2-11% pada 2025.

Harga Energi Bersih Bakal Lebih Murah Tahun Ini, Biaya Produksi Turun Signifikan

Biaya teknologi energi bersih di seluruh dunia, seperti tenaga angin, tenaga surya, dan penyimpanan baterai, diperkirakan akan turun lebih jauh tahun ini, menurut laporan oleh BloombergNEF pada Kamis (7/2). Peningkatan proteksionisme dalam bentuk tarif impor energi hijau yang terjadi saat ini, tidak menghalangi penurunan biaya tersebut.

Pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga surya baru telah memangkas biaya produksi pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas baru di hampir setiap pasar di seluruh dunia. Energi terbarukan yang lebih murah memungkinkan negara-negara untuk menjauh dari bahan bakar fosil dalam perang melawan perubahan iklim.

Kelebihan kapasitas manufaktur teknologi bersih Tiongkok mendorong penurunan biaya tahun lalu. Negara-negara seperti AS dan negara-negara Eropa telah mengenakan tarif impor Tiongkok seperti komponen tenaga surya dan kendaraan listrik untuk melindungi manufaktur dalam negeri.

"Cina mengekspor teknologi energi hijau dengan sangat murah sehingga seluruh dunia berpikir untuk membangun penghalang guna melindungi industri mereka sendiri," kata Matthias Kimmel, kepala ekonomi energi di BNEF seperti dikutip dari Reuters, Jumat (7/2).

"Namun, tren keseluruhan dalam pengurangan biaya begitu kuat sehingga tidak seorang pun, bahkan Presiden Trump, akan dapat menghentikannya," ujarnya lagi.

Rata-rata, Tiongkok dapat memproduksi satu megawatt-jam listrik dari teknologi pembangkit listrik utama dengan harga 11-64% lebih murah daripada pasar lain, kata laporan tersebut.

Biaya teknologi energi bersih diperkirakan akan turun lebih jauh sebesar 2-11% pada 2025. Sementara hambatan perdagangan dapat menghentikan penurunan sementara. BNEF memperkirakan biaya listrik yang diratakan untuk teknologi bersih akan turun sebesar 22-49% pada tahun 2035.