Harga Jagung Pembelian Pemerintah Rp 5.500 per Kilogram
Pemerintah resmi memberlakukan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk jagung di tingkat petani sebesar Rp 5.500 per kilogram.
![Harga Jagung Pembelian Pemerintah Rp 5.500 per Kilogram](https://statik.tempo.co/data/2024/12/18/id_1363095/1363095_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah resmi memberlakukan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk di tingkat petani sebesar Rp 5.500 per kilogram. Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala l (Bapanas) Nomor 18 Tahun 2025.
Dengan terbitnya aturan ini, wajib menyerap hasil panen petani jagung sesuai HPP. Penyerapan ini bertujuan memperkuat stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) dan menjaga stabilitas harga dan mendukung kesejahteraan petani.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi berujar, penetapan harga ini bertujuan untuk melindungi petani dari fluktuasi harga yang merugikan. Harga patokan anyar juga memastikan harga jagung tetap kompetitif bagi industri hilir.
"Dengan HPP sebesar Rp 5.500 per kg, kami berharap keseimbangan antara produsen dan konsumen tetap terjaga," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 7 Februari 2025.
Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), proyeksi produksi jagung pipilan kering kadar air 14 persen pada triwulan pertama 2025 dapat mengalami peningkatan 1,4 juta ton atau 41,38 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada Januari 2025 ini, produksi jagung diproyeksi mencapai 1,33 juta ton, Februari 1,39 ton, dan Maret 2,08 juta ton. Total dalam triwulan pertama menjadi 4,81 juta ton. Sedangkan pada triwulan 2024 lalu, total produksi jagung sebesar 3,40 juta ton, dengan Januari 2024 di angka 512 ribu ton, Februari di 838 ribu ton, dan Maret 2,05 juta ton.
Dengan adanya eskalasi signifikan produksi jagung dalam negeri, Arief mengatakan, pemerintah berkomitmen menyerap jagung guna mempertebal stok CJP yang dikelola oleh BUMN pangan Hasil produksi petani jagung ini, ujar dia, harus diserap oleh Bulog menjadi cadangan pangan nasional.
Karena itu, eks Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI ini berharap petani mendapatkan harga yang baik dengan HPP ini. Pada saat yang sama, ia juga berharap Bulog mampu memperkuat stok jagung pemerintah yang akan digunakan untuk intervensi stabilisasi.
Adapun untuk memperkuat stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP), Bulog ditargetkan menyerap 1 juta ton jagung pipilan kering pada tahun 2025 atau sekitar 5,8 persen dari total proyeksi produksi jagung nasional sebesar 17,7 juta ton. Sementara untuk target penyaluran berupa SPHP jagung sebesar 250 ribu ton pada tahun 2025.