Review Film Paddington in Peru: Petualangan Keluarga Penuh Haru dan Ketegangan

Film Paddington in Peru memberikan pengalaman petualangan keluarga yang menegangkan dengan bumbu humor.

Review Film Paddington in Peru: Petualangan Keluarga Penuh Haru dan Ketegangan

TEMPO.CO, Jakarta - merupakan rangkaian dari kelanjutan dua film Paddington sebelumnya. Mengisahkan tentang Paddington yang mencari keberadaan Bibi Lucy dengan penuh rintangan dan tantangan. Film karya sutradara Dougal Wilson ini menyajikan petualangan keluarga penuh humor dan menegangkan.

Tidak banyak karakter dalam sastra anak-anak yang memiliki dampak abadi seperti Paddington Bear. Diangkat dari karya Michael Bond pada akhir tahun 1950-an, beruang dari Peru ini telah memikat hati pembaca dan penonton bioskop dari berbagai generasi. 

Pilihan Editor:

Review Film Paddington in Peru

Tidak hanya berfokus  pada impian untuk mengunjungi Bibi Lucy di Peru, namun film ini juga menampilkan dinamika yang berkembang dalam rumah tangga Brown. Seluruh anggota keluarga sibuk dengan dunianya masing-masing, hingga Mary Brown (Emily Mortimer) sedikit khawatir mengenai apakah keluarganya akan terpecah belah. Ketika Paddington membawa surat dari Ibu Pendeta, Mary berpikir itu merupakan kesempatan yang luar biasa untuk menikmati liburan keluarga dan mengeratkan hubungan keluarga mereka kembali. 

Tidak seperti dua film Paddington sebelumnya, pemeran Mary Brown di Paddington in Peru tidak lagi diperankan oleh Sally Hawkins, melaikan Emily Mortimer, namun dirinya dapat memerankan karakter tersebut dengan baik. Meskipun, tentunya memberikan suasana dan pembawaan yang sedikit berbeda, ia berhasil membangun chemistry yang baik dengan pemeran lain, terutama Hugh Bonneville sebagai Henry Brown, suaminya.

Paddington in Peru. Dok. Sony Pictures

Alur yang Cepat, Humor yang Tertinggal

Di samping keseruan dan ketegangan yang disajikan dalam film ini, terdapat plot yang akan membuat penonton merasa bingung jika tidak menonton dua film sebelumnya. Alurnya yang cepat juga membuat penonton kurang puas untuk tertawa. 

Film ini berhasil menghibur dengan alur cerita yang padat dan penuh kejutan. Meskipun alur yang bergerak cepat memberikan ketegangan yang menarik, sayangnya beberapa elemen humor terasa agak terburu-buru dan kurang bisa dikembangkan dengan maksimal. Beberapa lelucon terasa nanggung bagi mereka yang berharap lebih dalam aspek komedi, namun tetap berhasil memberikan momen ringan di tengah perjalanan cerita.

Meski demikian, keseruan masih terasa berkat animasi yang semakin memukau. Dari segi visual, film ini jelas mengalami peningkatan. Animasi yang ditawarkan jauh lebih menarik dengan kualitas gambar yang lebih halus dan detail yang lebih tajam, memanjakan mata, hingga membawa penonton masuk ke dalam dunia beruang.

Paddington in Peru. Dok. Sony Pictures

Salah satu aspek yang menjadi daya tarik dan mengejutkan dari film ini adalah plot twist datang tepat waktu. Beberapa adegan yang tidak terduga berhasil memberi kejutan yang menyegarkan, membawa cerita ke arah berbeda dan menambah kedalaman pada alur. Kejutan-kejutan ini membuat penonton penasaran dan terus terlibat dalam cerita hingga akhir.

Tak kalah penting, lokasi serta pemeran lama dalam film tersebut membangun nuansa nostalgia yang kuat, seperti rumah keluarga Brown yang dipenuhi kenangan dan kehangatan, tetap menjadi simbol sentral sepanjang film. Bagi penggemar lama, momen-momen ini tentu menjadi daya tarik tersendiri dan menambah kedalaman emosional dan rasa haru dalam menonton film ini.

Secara keseluruhan, ada beberapa elemen yang terasa kurang berkembang, terutama dalam aspek humor. Namun film ini tetap menjadi tontonan yang menarik berkat peningkatan animasi yang signifikan, plot twist tak terduga, dan sentuhan nostalgia mampu memperkaya pengalaman menonton. Film ini layak untuk dinikmati bersama keluarga di bioskop mulai Jumat, 24 Januari 2025.

SOFWA NAJLA TSABITA SUNANTO

Pilihan Editor: