Revisi Aturan DHE Dorong Sentimen Positif, Rupiah Berpotensi Menguat

Rupiah diproyeksikan menguat seiring dengan direalisasikannya aturan terbaru mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam.

Revisi Aturan DHE Dorong Sentimen Positif, Rupiah Berpotensi Menguat

Rupiah diproyeksikan menguat seiring dengan direalisasikannya aturan terbaru mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam.

“Rupiah diperkirakan akan melanjutkan penguatan terhadap dolar AS oleh dukungan sentimen positif investor terhadap revisi Peraturan Pemerintah soal DHE yang terbaru,” kata Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong kepada Katadata.co.id, Kamis (23/1).

Berdasarkan beleid sebelumnya yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023, eksportir hanya diwajibkan menyimpan 30% devisa hasil ekspor selama tiga bulan. Namun, revisi aturan yang akan berlaku nantinya devisa hasil ekspor yang diparkir di Indonesia harus menjadi 100% selama satu tahun.

Meski begitu, Lukman memproyeksikan penguatan rupiah juga bisa terbatas. Pasalnya, di sisi lain juga terpantau indeks dolar AS mulai menguat setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mulai menyinggung tarif impor untuk Cina dan Uni Eropa.

“Rupiah hari ini bisa berada pada level Rp 16.200 per dolar AS hingga Rp 16.300 per dolar AS,” ujar Lukman.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.14 WIB, rupiah dibuka melemah pada level Rp 16.276 per dolar AS. Level ini melemah 3 poin atau 0,02% dari penutupan sebelumnya.

Senada dengan Lukman, pengamat pasar uang, Ariston Tjendra juga melihat aturan baru berkaitan DHE SDA memberikan dampak positif kepada nilai tukar rupiah.

“Kebijakan DHE ditahan 100% di dalam negeri selama satu tahun memicu sentimen positif untuk rupiah sementara waktu,” ujar Ariston.

Di sisi lain, Ariston melihat pasar juga masih menunggu kebijakan tarif lanjutan Trump. Ariston mengatakan saat ini dolar AS bergerak di kisaran 108.20-an dibanding sebelum pelantikan Trump berada di level 109.

Ariston menilai, kebijakan tarif perdagangan dari Trump berpotensi akan memberatkan rupiah ke depannya. Hal ini ditambah sinyal-sinyal perlambatan ekonomi di berbagai negara seperti di Cina, Korea Selatan, dan lainnya.

“Potensi pergerakan rupiah hari ini di level Rp 16.250 per dolar AS hingga Rp 16.330 per dolar AS,” ucap Ariston.