Sempat Ragu, Trump Kini Berharap Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Dipertahankan

Donald Trump sempat menyatakan keraguan mengenai keberlangsungan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Sempat Ragu, Trump Kini Berharap Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Dipertahankan

TRIBUNNEWS.COM - Presiden (AS), , menyatakan kesepakatan gencatan senjata Gaza harus dipertahankan.

Sebab, kata , terus berperang dalam "perang multifront" yang kini meluas hingga ke Tepi Barat yang diduduki.

Sambil menunjukkan optimisme yang hati-hati, memperingatkan, "Kesepakatan itu harus dipertahankan, tetapi jika tidak, akan ada banyak masalah."

Diberitakan The New Arab, pernyataan Trump ini melunakkan pernyataan sebelumnya.

Pekan lalu, menyatakan keraguan mengenai keberlangsungan gencatan senjata antara dan Hamas.

Komentarnya muncul saat operasi militer di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki memasuki hari keempat pada Jumat (24/1/2025).

Menurut pejabat kesehatan , 12 warga telah tewas dan 40 lainnya terluka sejak operasi dimulai.

Ini menandai serangan militer besar ketiga di Jenin dalam waktu kurang dari dua tahun.

Eskalasi ini telah memicu peringatan dari Prancis dan Yordania, yang mendesak agar tidak terjadi kekerasan lebih lanjut di Tepi Barat, yang telah mengalami peningkatan ketegangan tajam sejak dimulainya perang di Gaza.

Trump Tak Yakin Kesepakatan Gencatan Senjata Akan Berhasil

Sebelumnya, mengatakan dia tidak yakin kesepakatan gencatan senjata di Gaza akan terwujud.

Ketika ditanya oleh seorang reporter saat kembali ke Gedung Putih apakah kedua pihak akan mempertahankan gencatan senjata dan melanjutkan perjanjian, Trump berkata, "Saya tidak yakin."

Baca juga:

"Itu bukan perang kita; itu perang mereka. Tapi saya tidak yakin," kata Trump, Senin (20/1/2025), dikutip dari Arab News.

Namun, Trump mengatakan ia yakin Hamas telah "dilemahkan" dalam perang yang dimulai dengan serangan tak terduga pada 7 Oktober 2023 terhadap .

"Saya melihat gambar Gaza. Gaza seperti lokasi pembongkaran besar-besaran," lanjut Trump.