Soal Reaktivasi Husein Sastranegara, Ini Tanggapan Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Reaktivasi Bandara Husein Sastranegara hingga saat ini masih menjadi polemik. Sebelumnya, keinginan diaktifkannya kembali Bandara yang ada di Kota Bandung tersebut, disampaikan oleh Wali Kota Bandung terpilih, M...

Soal Reaktivasi Husein Sastranegara, Ini Tanggapan Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih Dedi Mulyadi bersama Pj Gubernur Jabar Bey Macmudin dan Sekda Jabar Herman Suryatman diwawancara wartawan usai rapat pimpinan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (22/1/2024). Gubernur terpilih Dedi Mulyadi bersama wakilnya Erwan Setiawan dipastikan akan dilantik 6 Februari 2025 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Reaktivasi Bandara Husein Sastranegara hingga saat ini masih menjadi polemik. Sebelumnya, keinginan diaktifkannya kembali Bandara yang ada di Kota Bandung tersebut, disampaikan oleh Wali Kota Bandung terpilih, M Farhan. Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih, Dedi Mulyadi mengatakan, sangat menghormati mengenai keinginan Farhan.

Dedi menilai, reaktivasi Bandara Husein Sastranegara merupakan rencana yang baik meskipun pemerintah pusat dan provinsi kini tengah memaksimalkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

"Mengenai wacana yang disampaikan oleh Pak Wali Kota Terpilih, wacana itu baik dan kita menghormati wacana itu dan kita tidak usah diperdebatkan sekarang. Mari kita duduk bersama mencari solusi yang terbaik," ujar yang akrab disapa Demul di Gedung Pakuan, Rabu (22/1/2025).

Namun, walaupun menyambut baik wacana tersebut, Dedi berharap, adanya solusi yang jitu agar BIJB Kertajati dan Bandara Husein Sastranegara sama-sama berjalan dan memberikan dampak yang baik terhadap warganya terutama untuk UMKM.

"Bagaimana caranya agar Bandung tetap hidup UMKM-nya tetap jalan dan Kertajati bisa terbang. ya kita nanti kaji ya, kita kaji secara bersama dan tidak akan lama kajiannya," katanya.

Di sisi lain, Demul juga akan menempuh jalur koordinasi dengan pemerintah pusat. Sebab keputusan juga nantinya ada dari pemerintah pusat termasuk apakah nantinya ada solusi agar kedua bandara ini tetap berjalan optimal.

"Kami komunikasikan dengan pemerintah pusat juga, mudah-mudahan nanti Kertajati ada jalan yang terbaik agar bisa beroperasi dengan baik," katanya.

Diketahui, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat kunjungan wisatawan mancanegara dari 2019-November 2024 baru 9.972.

Bahkan, angka kunjungan ini masih belum mampu melampaui Bandara Husein Sastranegara yang sebelumnya diaktifkan untuk penerbangan komersial dan internasional. Seperti di tahun 2019 angka sudah mencapai 157.833 Wisman.