SPPG Lanud Halim Perdanakusuma Klaim Tak Pernah Simpan Bahan Baku Makan Bergizi Gratis Lebih dari Sehari
Kepala SPPG Lanud Halim Perdanakusuma berujar bahan baku yang selalu habis dalam satu hari di dapur umumnya termasuk ayam, daging, ikan, hingga sayur.
TEMPO.CO, Jakarta -Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma mengklaim tak pernah menyimpan bahan baku untuk (MBG) selama lebih dari satu hari. Kepala SPPG Lanud Halim Shafaa Bhrenasj Fatimah mengatakan dapur umum MBG di pangkalan TNI AU itu mengambil kebijakan tersebut untuk memastikan kualitas bahan baku makanan gratis tetap baik.
Shafaa berujar bahan baku yang selalu habis dalam satu hari di SPPG Lanud Halim termasuk ayam, daging, ikan, hingga sayur. "Selama ini kita masih (habiskan) per hari agar fresh, masih bisa," kata Shafaa di SPPG Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Kamis, 6 Februari 2025.
Menurut Shafaa, beberapa bahan baku sebenarnya bisa disimpan hingga lebih dari satu hari. Namun, dia memilih untuk selalu mendatangkan bahan baku baru setiap hari. Biasanya, kata Shafaa, bahan baku pangan tiba di dapur umum satu hari sebelum penyaluran MBG ke sekolah-sekolah. Para juru masak kemudian memproses bahan-bahan tersebut beberapa jam sebelum makanan diantar.
Shafaa mengatakan, kebutuhan bahan baku MBG di SPPG Halim Perdanakusuma datang dari berbagai pemasok yang ada di Jakarta. Dia tidak secara spesifik menyebut nama-nama pemasok bahan baku tersebut.
Hingga saat ini, Shafa menyampaikan SPPG Halim Perdanakusuma melayani makan bergizi gratis untuk 3.492 siswa. Para pelajar tersebut berasal dari tujuh sekolah SD hingga SMA yang ada di wilayah Lanud.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkap jumlah terkini dari penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis. Menurut Dadan, jumlah penerima bertambah seiring meningkatnya SPPG sebagai dapur untuk menyiapkan menu MBG. "Hari ini sudah mencakup 245 satuan pelayanan pemenuhan gizi, mencakup 730 ribu penerima manfaat di 34 provinsi," ujar Dadan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, usai melakukan rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, pada Senin malam, 3 Februari 2025.
Dian Rahma Fika Alnina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
