UMKM Binaan Bank Indonesia Jabar, Ekspor Kripik Tempe Senilai Rp 269 Juta ke Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pegiat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat (Jabar), CV Kahla Global Persada berhasil melakukan ekspor perdana ke Arab Saudi. Yakni, sebanyak 28.728 bungkus...

UMKM Binaan Bank Indonesia Jabar, Ekspor Kripik Tempe Senilai Rp 269 Juta ke Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pegiat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Perwakilan Jawa Barat (Jabar), CV Kahla Global Persada berhasil melakukan ke Arab Saudi. Yakni, sebanyak 28.728 bungkus keripik tempe senilai Rp 269 juta yang diproduksi dikirim ke Arab Saudi, Kamis (6/2).

Menurut Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muslimin Anwar, sebelum berhasil mengekspor produknya, UMKM asal Sukabumi ini mendapatkan sejumlah pendampingan dari BI. Beberapa pelatihan diberikan seperti pengetahuan pengelolaan toko dalam jaringan (online), pencatatan keuangan sistematis berbasis aplikasi, akses permodalan, dan eksposur lebih luas terhadap investor maupun mitra bisnis di dalam maupun luar negeri.

"Kami juga memberikan pemahaman lebih jauh tentang regulasi ekspor, sertifikat yang dibutuhkan, hingga pengenalan karakteristik negara tujuan ekspor," ujar Muslimin.

Menurut Muslimin, CV Kahla Global Persada ini tergabung bersama 32 UMKM lainnya sesama binaan BI Jawa Barat selama 2024 kemarin. Dari jumlah UMKM binaannya tersebut, berbagai produk dihasilkan seperti busana, kriya, kopi, dan industri makanan lainnya. "Semoga ini berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di masyarakat sekitar," katanya.

Pegiat UMKM keripik tempe, Vivi Hervianty mengatakan, pihaknya merasa terbantu dengan adanya pendampingan tersebut. "Tentunya ini sangat membantu, karena membuka wawasan dan pola pikir kami dalam menjalankan usaha keripik tempe ini," katanya.

Bahkan, kata dia, pihaknya menjadi lebih tertantang untuk mengangkat untuk mengangkat citra tempe jika selama ini dianggap sebagai makanan biasa. "Kami jadi tertarik untuk mengangkat citra tempe menjadi makanan berkelas, sehat, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri," katanya.

Saat memproduksi keripik tempe untuk ekspor ini, kata dia, pihaknya mempekerjakan 15 orang yang semuanya merupakan warga sekitar. Aktivitas ini sangat membantu perekonomian para pekerjanya itu terutama di tengah-tengah kondisi yang belum membaik seperti saat ini.

"Dalam sebulan kami bisa memproduksi 31 ribu bungkus keripik tempe," katanya.

Vivi berharap, eskpornya ini bisa terus berlanjut bahkan bisa menjangkau ke negara lainnya. "Mudah-mudahan bisa berlanjut, bahkan ke negara-negara yang lain," katanya.

Selain ekspor, kata dia, saat ini keripik tempe buatannya sudah tersebar ke berbagai daerah terutama seperti Jakarta dan Bandung. "Kami juga menjual secara online, Alhamdulillah sudah terjual juga ke daerah-daerah lainnya," katanya.