Zelensky Siap Berunding dengan Putin, Kremlin: Omong Kosong
Kremlin bereaksi keras atas pernyataan Zelensky bahwa dia siap bertemu dengan Putin.
![Zelensky Siap Berunding dengan Putin, Kremlin: Omong Kosong](https://statik.tempo.co/data/2024/09/28/id_1340686/1340686_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Kremlin pada hari Rabu menepis pernyataan Presiden Volodymyr yang mengatakan bahwa dia siap berunding langsung dengan Presiden Rusia Vladimir . Menurut Kremlin, ucapan Zelensky itu hanya kata-kata kosong.
Pembicaraan mengenai penyelesaian melalui negosiasi untuk konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun ini telah meningkat. Presiden AS Donald Trump telah berjanji untuk mengakhiri perang Rusia Ukraina.
Ketika ditanya apa yang akan dirasakan jika duduk berhadapan dengan Putin di meja perundingan, Zelensky mengatakan kepada wartawan Inggris Piers Morgan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan hari Selasa. "Jika itu satu-satunya cara yang dapat membawa perdamaian bagi warga Ukraina dan tidak merugikan rakyat, kami pasti akan memilih cara ini," ujar Zelensky dilansir dari France 24.
Pada Rabu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov merespon pernyataan Zelensky kepada wartawan. "Sejauh ini, ini tidak dapat dilihat sebagai apa pun selain kata-kata kosong."
Putin minggu lalu mengatakan Moskow akan mengadakan pembicaraan dengan Ukraina, namun mengesampingkan kemungkinan berbicara langsung dengan Zelensky.
Sebuah dekrit yang ditandatangani Zelensky pada 2022 mengesampingkan pembicaraan langsung dengan Putin. Juru bicara Kremlin juga menegaskan kembali klaim Rusia yang sering menyatakan bahwa Zelensky bukanlah presiden yang sah, karena masa jabatan lima tahunnya berakhir tahun lalu. Di bawah darurat militer, Ukraina melarang menyelenggarakan pemilihan umum.
"Zelensky memiliki masalah besar secara hukum di Ukraina. Namun, meskipun demikian, kami tetap siap untuk berunding," kata Peskov. Ia mengatakan bahwa realitas di lapangan berarti bahwa Ukraina harus menjadi yang pertama menunjukkan keterbukaan dan minat dalam perundingan dengan Rusia.
Setelah wawancara tersebut, Zelensky mengunggah komentar pada hari Rabu di media sosial. Ia mengatakan bahwa pembicaraan dengan Putin akan menjadi kompromi bagi Ukraina dan sekutunya. "Putin adalah pembunuh dan teroris. Ini fakta," katanya, dalam komentar yang diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Inggris.
"Dan jika sekutu kita percaya bahwa diplomasi adalah jalan ke depan, mari kita jujur, bukankah satu kali pun berbicara dengan Putin merupakan kompromi? Berbicara dengan seorang pembunuh merupakan kompromi bagi Ukraina dan seluruh dunia yang beradab."
Zelensky juga mengatakan Putin hanya akan memahami perlunya mengakhiri perang ini jika dia diberi ultimatum yang jelas oleh Amerika Serikat. "Kekuatan untuk membentuk perdamaian itu bergantung pada Presiden Trump," katanya.
Peskov pada hari Rabu mengatakan kontak dengan pemerintahan baru AS telah dilakukan intensif. Namun tak ada rincian kapan pertemuan Putin dan Trump akan berlangsung.