Tewaskan 6 Warga, Serangan Israel di Jenin Ternyata Dirancang untuk Ubah Situasi Keamanan Tepi Barat

Serangan militer Israel di Jenin Tepi Barat telah menewaskan enam warga Palestina.

Tewaskan 6 Warga, Serangan Israel di Jenin Ternyata Dirancang untuk Ubah Situasi Keamanan Tepi Barat

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan sayap kanan , Bezalel Smotrich, mengatakan serangan yang sedang berlangsung di dirancang untuk "mengubah situasi keamanan" di yang diduduki.

Serangan militer di telah menewaskan enam warga .

Bezalel Smotrich mengungkapkan, rencana tersebut untuk melindungi pemukim dan permukiman , yang ia gambarkan sebagai “penyangga keamanan” bagi .

“(Serangan ) Akan menjadi operasi yang intensif dan berkelanjutan,” kata Smotrich, Selasa (21/1/2025), dikutip dari Al Jazeera.

Operasi militer besar di yang diduduki pada hari Selasa melukai puluhan orang.

Hal ini disampaikan pejabat kesehatan , saat gencatan senjata yang rapuh di Gaza memasuki hari ketiga.

Dilansir AP News, operasi tersebut dipusatkan di kota , yang telah menyaksikan serangan dan baku tembak berulang kali dengan militan dalam beberapa tahun terakhir.

Militer mengumumkan “operasi militer yang signifikan dan luas” di .

Operasi tersebut terjadi beberapa hari setelah gencatan senjata dengan Hamas di Gaza, yang seharusnya berlangsung selama enam minggu dan akan membebaskan 33 sandera yang ditawan militan sebagai imbalan atas pembebasan ratusan warga yang dipenjara oleh .

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 800 orang telah tewas dalam serangan Israel di Tepi Barat sejak perang Israel-Hamas.

Baca juga:

Pada Minggu (19/1/2025), Israel dan Hamas mulai melaksanakan kesepakatan gencatan senjata yang mencakup pertukaran sandera dan tahanan.

Rencana tersebut awalnya diuraikan oleh Presiden AS saat itu, Joe Biden, pada bulan Mei dan didorong setelah diplomasi bersama yang tidak biasa oleh utusan Biden dan Donald Trump.

Trump, sambil mendorong kesepakatan itu, juga telah menjelaskan bahwa ia akan dengan teguh mendukung .

Dalam salah satu tindakan pertamanya, ia mencabut sanksi terhadap pemukim ekstremis di yang dijatuhkan oleh pemerintahan Biden atas serangan terhadap warga .