Paguyuban Pedagang Bersyukur Bupati Hendy Tolak Tutup Pasar Hewan di Jember

Paguyuban Pedagang Bersyukur Bupati Hendy Tolak Tutup Pasar Hewan di Jember. ????Setelah sempat pasrah dengan kemungkinan penutupan sementara pasar hewan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, paguyuban pedagang akhirnya bersyukur karena Bupati Hendy Siswanto menolak usulan penutupan dari parlemen. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Paguyuban Pedagang Bersyukur Bupati Hendy Tolak Tutup Pasar Hewan di Jember

Jember (beritajatim.com) – Setelah sempat pasrah dengan kemungkinan penutupan sementara pasar hewan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, paguyuban pedagang akhirnya bersyukur karena Bupati Hendy Siswanto menolak usulan penutupan dari parlemen.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Hewan Kabupaten Jember Achmad One Prasetiyono semula mengaku takut semua pasar hewan ditutup. “Kalau seperti itu, sangat berat bagi kami sebagai pelaku di pasar hewan,” katanya, Rabu (22/1/2025).

Prasetiyono menyadari tak akan mungkin menentang kebijakan pemerintah. Apalagi menurutnya pemerintah terlihat sudah kewalahan menghadapi penyakit mulut dan kuku (PMK). Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jember mencatat 1.031 ekor sapi di 29 kecamatan terjangkit PMK hingga 12 Januari 2025.

Para pedagang hanya berharap semua kebijakan pada masa wabah PMK ini dibicarakan bersama dan disosialisasikan secara transparan, termasuk kebijakan menutup pasar hewan. “Kemudian minta tolong carikan solusi. Kalau kebijakan itu diterapkan tanpa solusi ya bagi kami sangat berat, walau kami mau taat aturan,” kata Prasetiyono.

Prasetiyono baru bisa sedikit bernapas lega setelah Bupati Hendy menyatakan yang tak akan menutup pasar hewan. “Alhamdulillah, memang pasar seharusnya tetap dipertahankan. Apalagi sebentar lagi bulan puasa dilanjutkan hari raya. Kebutuhan hewan potong pasti meningkat dan itu harapan besar para pedagang pasar hewan,” katanya.

Prasetiyono berpendapat penutupan pasar hewan akan semakin menambah kepanikan masyarakat, termasuk peternak, pedagang, maupun masyarakat yang mengkonsumsi daging ternak. Padahal PMK tahun ini tidak seburuk tiga tahun sebelumnya.

“Untuk perdagangan di pasar memang lesu karena kondisi ekonomi. Tapi harapannya menjelang hari raya akan lebih baik,” kata Prasetiyono. Dengan kata lain, pasar hewan tetap menjadi tumpuan peternak dan pedagang.

Pandangan ini serupa dengan pendapat Hendy yang melihat angka kasus PMK di Jember masih belum mengkhawatirkan.

“Jember punya sapi kurang lebih 250 ribu ekor. Yang sakit kurang lebihnya 1.500 sampai dua ribulah dengan yang tidak dilaporkan. Cuma berapa persen? Kecil sekali. Tidak boleh dihantam rata, karena berdampak pada perekonomian,” kata Hendy, sebagaimana dilansir Beritajatim.com, Selasa (21/1/2025).

Prasetiyono berharap pemberian vaksin kepada sapi dilakukan merata. Namun dia menyadari saat ini Jember memang kekurangan vaksin. “Solusi sementara teman teman terus menjaga kondisi ternak dengan baik dan berharap pemberian vaksin lebih dimasifkan,” katanya. [wir]