TNBTS cari sejumlah orang diduga mendaki secara ilegal ke Semeru

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melakukan pencarian terhadap sejumlah orang yang diduga telah melakukan aktivitas pendakian secara ilegal ke Gunung Semeru.Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja ...

TNBTS cari sejumlah orang diduga mendaki secara ilegal ke Semeru

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melakukan pencarian terhadap sejumlah orang yang diduga telah melakukan aktivitas pendakian secara ilegal ke Gunung Semeru.

Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, mengatakan sudah mengetahui rekaman yang menampilkan sejumlah orang pendaki sedang berada di puncak Gunung Semeru.

"Memang kami sudah meminta teman-teman (petugas) mengecek, tetapi setelah ditelusuri akun orang yang mengunggah video tersebut sudah hilang," kata Rudi.

Selain mengecek akun media sosial dari pemilik terduga pengunggah video tersebut, pihaknya juga secara langsung meminta petugas penjaga Gunung Semeru untuk melakukan penelusuran di lapangan.

"Saya coba memastikan ke petugas di sana (Gunung Semeru) tapi tidak ada, karena kalau melihat rentang tanggal (video diunggah) jalur pendakian masih ditutup. Kalau kondisi saat ini hanya ada perbaikan sarana," ujarnya.

Balai Besar TNBTS melakukan penutupan pada jalur pendakian di Gunung Semeru hingga 8 Februari 2025, karena mempertimbangkan imbauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi terjadinya cuaca ekstrim.

Penutupan itu diumumkan oleh Balai Besar TNBTS melalui surat dengan Nomor: PG.2/T.8/TU/KSA.5.1/B/01/2025 yang diterbitkan pada 17 Januari 2025.

Rudi menyatakan lantaran jalur resmi pendakian ditutup, maka para pendaki yang diduga melakukan aktivitas mendaki secara ilegal melalui jalur tidak resmi.

"Belum teridentifikasi (identitas pendaki), kalau tanggalnya sudah tapi akun pengunggah ini posisinya sudah hilang," kata dia.

Oleh karena itu, upaya pencarian terhadap para pendaki itu masih terus dilakukan. Balai Besar TNBTS tak segan memberikan sanksi berupa pemblokiran akses pendakian ke seluruh gunung, apabila orang di dalam video tersebut terbukti melanggar aturan.

"Tetapi sudah saya minta untuk mencari dan akan di-banned orang itu. Kami akan informasikan kepada gunung di kawasan konservasi lain, termasuk ke (Direktorat Jenderal) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE)," ucap dia.

Sebagaimana diketahui, di media sosial sempat muncul unggah video yang memperlihatkan aktivitas beberapa orang pendaki di area puncak Gunung Semeru.

Video tersebut diunggah beberapa waktu ini oleh salah satu akun media sosial.

Pada di unggah akun tersebut tersebut, memperlihatkan narasi aksi dugaan pendakian ilegal oleh sekelompok orang tak dikenal.

"Gimana pendapatmu? Di saat jalur pendakian Gunung Semeru ditutup, rombongan pendaki ini nekat naik sampai ke puncak Semeru. Diperkirakan mereka naik weekend kemarin, tanggal 18 Januari 2025. Kabarnya mereka nekat mendaki Semeru lewat jalur ilegal. Semoga cepat ditindaklanjuti," tulis keterangan di dalam unggahan tersebut.