Transformasi BUMN Dorong Efisiensi dan Peningkatan Ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam lima tahun terakhir telah membawa perubahan besar pada struktur dan tata kelola perusahaan pelat merah di Indonesia. Wakil Menteri BUMN...

Transformasi BUMN Dorong Efisiensi dan Peningkatan Ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam lima tahun terakhir telah membawa perubahan besar pada struktur dan tata kelola perusahaan pelat merah di Indonesia. Wakil Menteri Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan, langkah-langkah strategis yang diambil telah menghasilkan dampak signifikan dalam menciptakan efisiensi dan peningkatan nilai ekonomi.

"Dalam lima tahun terakhir, kami telah melakukan perubahan besar dengan transformasi yang mencakup pembentukan holding dan subholding, merger, serta pengurangan jumlah BUMN dari 108 menjadi 47 perusahaan," ujar pria yang akrab disapa Tiko dalam acara Mandiri Investment Forum 2025 (MIF) di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Menurut Tiko, proses transformasi tersebut akan terus dilanjutkan dengan target menurunkan jumlah BUMN menjadi di bawah 40 atau 30 perusahaan. Pengelolaan BUMN dilakukan melalui 12 klaster yang mencakup sektor energi, finansial, perkebunan dan kehutanan, layanan kesehatan, infrastruktur, logistik, hingga pariwisata.

"Kami berada di setiap sektor di Indonesia dan berupaya memastikan semua perusahaan BUMN menyeimbangkan peran mereka sebagai pencipta nilai ekonomi dan agen pembangunan," ucap Tiko.

Selain restrukturisasi organisasi, sambung Tiko, BUMN juga fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Penguatan dewan komisaris dan direksi, serta penerapan tata kelola dan manajemen risiko yang lebih baik menjadi prioritas utama.

Sebagai hasil dari transformasi tersebut, Tiko katakan, BUMN berhasil mencatatkan peningkatan rata-rata tahunan konsolidasi keuntungan sekitar enam persen. Tiko menyebut pertumbuhan total aset dan ekuitas BUMN juga terus menunjukkan tren positif.

"Meski prediksi keuntungan pada 2024 sedikit menurun karena peningkatan jangkauan di refinery Pertamina, kami tetap mencapai pertumbuhan aset sebesar tiga persen dan ekuitas sebesar 10 persen," sambung Tiko.

Tiko menyampaikan BUMN juga menegaskan perannya sebagai agen pelayanan publik. Holding ultramikro yang dipimpin oleh BRI, Pegadaian, dan PNM telah menjalankan program besar untuk penyaluran pinjaman kepada segmen ultramikro serta pemberdayaan perempuan.

Dalam sektor infrastruktur dan energi, lanjut Tiko, BUMN turut berkontribusi dengan meluncurkan kereta cepat pertama di Indonesia, Whoosh, serta mendorong Pertamina dan PLN menjadi pemain utama dalam transisi keamanan energi. Di sektor mineral, sambung Tiko, MIND ID akan memiliki peran signifikan dalam program hilirisasi mineral dan pengembangan produk bernilai tambah.

Tiko berharap transformasi ini tidak hanya menciptakan efisiensi bisnis, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan perekonomian nasional. 

"Kami terus berkomitmen untuk membawa BUMN menjadi lebih profesional, kompetitif, dan tetap memberikan layanan publik yang terbaik," kata Tiko.