17 Desa Wisata akan Jadi Pilot Project Badan Usaha Koperasi
Kementerian Koperasi menjalin kerja sama dengan Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan status kelompok sadar wisata menjadi badan usaha koperasi.
![17 Desa Wisata akan Jadi Pilot Project Badan Usaha Koperasi](https://statik.tempo.co/data/2025/02/08/id_1375730/1375730_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koperasi menjalin kerja sama dengan untuk meningkatkan status kelompok sadar wisata (Pokdarwis) menjadi badan usaha koperasi. Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengatakan pengelolaan sektor parisiwata di Indonesia sebagian belum baik sehingga perlu adanya penguatan kelembagaan di kelompok sadar wisata.
"Kelompok sadar wisata yang ada di desa wisata itu bisa kami kembangkan untuk menjadi badan usaha koperasi sehingga bisa membantu pariwisata Indonesia menjadi lebih hebat lagi," ujar Ferry dalam keterangannya saat menerima audiensi dari Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa di ruang kerjanya, Jakarta, Jumat, 7 Februari 2025.
Menurut Ferry, perubahan status kelompok sadar menjadi koperasi dapat dijadikan peluang untuk meningkatkan skala usaha makin besar. Ferry mengatakan Kemenkop akan mendukung rencana itu dengan memberikan akses , peningkatan daya saing, serta pengembangan model bisnis dari kelompok sadar wisata setelah memiliki legalitas usaha dalam bentuk koperasi.
Adapun Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menyampaikan pola kerja sama antara Kemenkop dan Kemenpar diawali dengan menjadikan 17 desa wisata sebagai pilot project badan usaha koperasi.
"Kami memberikan usulan 17 desa wisata yang akan direkomendasikan dalam program kolaborasi bersama Kementerian Koperasi, namun hal ini tetap menyesuaikan dengan Kemenkop," kata Ni Luh.
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, rincian titik 17 desa
wisata itu ialah:
- Desa Wisata Hutatinggi, Samosir, Sumatera Utara
- Desa Wisata Tipang, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara
- Desa Wisata Cemaga Tengah, Natuna, Kepulauan Riau
- Desa Wisata Tari Rebo, Bangka. Kepulauan Bangka Belitung
- Desa Wisata Pecinan Glodok, Jakarta Barat, DKI Jakarta
- Desa Wisata Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, DKI
Jakarta
- Desa Wisata Karanganyar, Magelang, Jawa Tengah
- Desa Wisata Kampoeng Heritage Kajoetangan, Malang, Jawa
Timur
- Desa Wisata Widosari, Kulon Progo, Yogyakarta
- Desa Wisata Carangsari, Badung, Bali
- Desa Wisata Kenderan, Gianyar, Bali
- Desa Wisata Batuputih Bawah, Bitung, Sulawesi Utara
- Desa Wisata Kakaskasen Dua, Tomohon, Sulawesi Utara
- Desa Wisata Les, Buleleng, Bali
- Desa Wisata Lembar Selatan, Lombok Barat, Nusa Tenggara
Barat
- Desa Wisata Tiworiwu, Ngada, Nusa Tenggara Timur
- Desa Wisata Letvuan, Maluku Tenggara, Maluku
Selain 17 desa wisata itu, Ni Luh berujar, saat ini titik-titik desa wisata yang berpotensi untuk dinaikkan skala usahanya mencapai 6.065 unit di seluruh Indonesia. Ia meyakini transformasi desa wisata menjadi koperasi bisa membuat pengelolaan pariwisata bisa lebih masif dan berkembang di masa mendatang.
"Kami bertekad agar desa wisata ini bisa berkembang sehingga ekonomi masyarakat juga bisa terus tumbuh. Kami bisa berkolaborasi agar koperasi bisa hadir di desa wisata ini," ucapnya.