Anak Usaha BREN Gandeng SLB Kembangkan Energi Panas Bumi
Teknologi canggih ini akan meningkatkan efisiensi dan keekonomian aset-aset panas bumi yang dimiliki perusahaan.
Anak usaha PT Barito Renewables Energy Tbk (), Star Energy Geothermal, bekerja sama dengan perusahaan teknologi energi global SLB untuk mempercepat teknologi dalam pengembangan aset . Teknologi canggih ini akan meningkatkan efisiensi dan keekonomian aset-aset panas bumi yang dimiliki perusahaan.
Direktur Utama Barito Renewables sekaligus Group CEO Star Energy Geothermal, Hendra Soetjipto Tan, mengatakan perusahaan saat ini mengelola kapasitas listrik terpasang dari energi panas bumi sebesar 886 Megawatt (MW). SLB merupakan perusahaan teknologi global yang mendorong inovasi energi dan tercatat sebagai emiten di Bursa New York, Amerika Serikat (AS).
Hendra mengatakan, dengan dukungan teknologi dari SLB serta keahlian perusahaan dalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya panas bumi, ia optimistis kolaborasi ini mampu mengatasi berbagai tantangan teknis. Ia menilai kerja sama ini juga dapat mengubah keekonomian proyek panas bumi konvensional dan meningkatkan tingkat pemulihan aset panas bumi.
“Visi kami adalah menjadi salah satu perusahaan panas bumi terbesar dan terdepan di dunia,” kata Hendra dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (23/1).
Kolaborasi ini menggabungkan kemampuan Star Energy Geothermal dalam pengembangan energi panas bumi dengan SLB demi menciptakan dan mengindustrialisasi solusi teknologi untuk sektor energi. Hal tersebut bertujuan untuk menerapkan teknologi yang mampu meningkatkan keekonomian proyek panas bumi konvensional dan memperbesar tingkat pemulihan aset panas bumi.
Vice President Renewables and Energy Efficiency SLB, Irlan Amir, mengatakan kolaborasi dengan pelanggan merupakan kunci demi pengembangan teknologi panas bumi, terutama dengan fokus pada aspek yang memberikan dampak ekonomi paling besar. SLB menghadirkan teknologi inovatif yang dapat meminimalkan risiko proyek dalam besarnya industri, dengan tingginya risiko dan biaya rata-rata energi (levelized cost).
“Teknologi kami juga meningkatkan keekonomian proyek secara keseluruhan dari sumber energi bersih dan fleksibel,” ujarnya.
SLB sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan Star Energy Geothermal dalam penerapan solusi teknologi yang mengoptimalkan penempatan sumur panas bumi dan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI). Hal itu meningkatkan efisiensi serta keekonomian proses pengeboran.
Melalui kolaborasi ini, kedua perusahaan akan memusatkan perhatian pada pengembangan dan implementasi teknologi yang mencakup karakterisasi bawah permukaan, pengeboran, serta produksi aset panas bumi.
BREN Naikkan Kapasitas Setrum Panas Bumi 41 MW
BREN sebelumnya mengumumkan rencana untuk meningkatkan kapasitas listrik dari proyek pengembangan geothermal sebesar 41 MW pada 2025. Penambahan ini setara dengan 4,62% dari total kapasitas pembangkit listrik panas bumi (PLTP) yang saat ini mencapai 886 MW. Dari langkah tersebut, total kapasitas yang dioperasikan BREN akan naik menjadi 907 MW.
Chief Financial Officer BREN, Merly, mengatakan penambahan kapasitas listrik panas bumi ini diharapkan dapat mendorong prospek pertumbuhan pendapatan BREN di masa depan.
“Di panas bumi kami akan menambah 41 mw lagi yang sudah pasti di 2025 dari sisi panas bumi itu sendiri, ” kata Merly dalam forum diskusi CTalks Sucor Sekuritas, Rabu (15/1).