Anggaran Dipangkas, Pemprov Jateng akan Pakai CSR untuk Perbaikan Jalan Rusak
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Hanung Triyono mengakui, anggaran untuk perbaikan jalan rusak di provinsi tersebut dipangkas. Dia menyebut,...
![Anggaran Dipangkas, Pemprov Jateng akan Pakai CSR untuk Perbaikan Jalan Rusak](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/061552300-1737374548-830-556.jpg)
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Hanung Triyono mengakui, anggaran untuk perbaikan jalan rusak di provinsi tersebut dipangkas. Dia menyebut, Pemprov Jateng bakal melibatkan perusahaan-perusahaan lewat program corporate social responsibility (CSR) mereka untuk membantu proses perbaikan jalan.
Hanung menjelaskan, saat ini terdapat 100 kilometer jalanan Provinsi Jateng yang berlubang atau mengalami kerusakan. Jalanan rusak itu tersebar di berbagai daerah. "Paling parah di Jepara (Kecamatan) Keling, daerah Wiradesa (dan) Kajen di (Kabupaten) Pekalongan, dan juga Wonogiri. Yang lain kita lakukan penambalan secara rutin," ucapnya ketika diwawancara di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa (11/2/2025).
Menurut Hanung, kerusakan jalan disebabkan musim hujan yang turut memicu banjir di sejumlah daerah. "Karena aspal kalau terendam itu kan pasti rusak. Pantura kan yang rusak aspal semua karena terendam air," ujarnya.
Namun Hanung mengakui bahwa saat ini anggaran untuk perbaikan jalan terbatas. Dia mengungkapkan, dana untuk perbaikan jalan idealnya adalah antara Rp88-Rp100 juta per kilometer.
Hanung menambahkan, sebelumnya anggaran untuk perbaikan jalanan Provinsi Jateng sempat mencapai Rp88 juta untuk per kilometer. Kemudian jumlahnya turun menjadi Rp60 juta per kilometer. Jumlah tersebut kembali turun 50 persen karena adanya efisiensi anggaran. "Sekarang kita per kilometernya Rp30 juta," ucapnya.
Dia menjelaskan, jalanan provinsi di Jateng nemiliki panjang 2.440 kilometer. Dengan panjang tersebut, anggaran ideal untuk kebutuhan perbaikan jalan adalah Rp244 miliar. "Yang sekarang dianggarkan sekitar Rp127 miliar," ujar Hanung.
Meski anggaran terbatas, Hanung menekankan bahwa proyek perbaikan jalan bakal terus dilaksanakan. Apalagi dalam waktu dekat akan ada arus mudik Lebaran 2025. "Karena kondisi APBN kelibatannya belum cair ya, teman-teman pakai program CSR dan lain-lain. Mereka sibuk bekerja, mudah-mudahan bisa dikejar sampai Lebaran," ucapnya.
Hanung menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan lewat program CSR mereka untuk membantu upaya perbaikan jalan provinsi di Jateng. "Biasanya pengusaha-pengusaha yang mau bekerja sama karena kepedulian mereka," kata Hanung.
"Kalau CSR begitu harus ada paket kontrak di penyedia. Dia ada material bisa kita lakukan. Tapi kalau CSR yang paling bagus ya dia mengerjakan aja di situ, kita rekomendasi teknisnya," tambah Hanung.