ASDP Optimalkan Layanan Penyeberangan di Libur Panjang Isra Mi'raj dan Imlek 2025
ASDP berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Balai Pengelola Transportasi Darat (untuk penetapan jadwal kapal penyeberangan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indonesia Ferry (Persero) dan Kementerian Perhubungan mengantisipasi kepadatan penumpang kapal penyeberangan selama libur panjang Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Hari Raya di periode 24 Januari hingga 2 Februari 2025.
Corporate Secretary Shelvy Arifin mengatakan, upaya ini dilakukan guna memastikan kelancaran arus pergerakan penumpang dan kendaraan di lintasan strategis seperti Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk.
Dia bilang, berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) serta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk penetapan jadwal operasional kapal penyeberangan.
"Untuk melayani lintasan tersibuk di Merak-Bakauheni, berdasarkan pengaturan dan penetapan dari KSOP selaku regulator disiapkan sekitar 28 - 32 unit kapal yang beroperasi selama 24 jam. Tentunya di saat peak akan dioperasikan kapal-kapal berukuran besar dengan kapasitas muatan lebih dari 300 kendaraan kecil," ujar Shelvy dalam keterangannya, Kamis (23/1/2025).
Shelvy menambahkan bahwa fasilitas pendukung seperti Dermaga Bulusan di lintasan Ketapang juga telah disiapkan untuk menampung hingga 400 kendaraan kecil jika terjadi lonjakan. Menurutnya, sistem delaying dan buffer zone akan diterapkan di titik-titik strategis untuk memastikan kenyamanan pengguna jasa.
Sementara itu, di lintasan Merak-Bakauheni, pengaturan kendaraan dilakukan dengan mengalihkan kendaraan golongan besar ke pelabuhan alternatif jika kapasitas Pelabuhan Merak dan buffer zone di Indah Kiat mencapai batas tertentu.
"Hal serupa juga diterapkan di Ketapang-Gilimanuk, dengan pengaturan kendaraan barang golongan VII melalui lintasan alternatif Jangkar-Lembar," ujar Shelvy.
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Ahmad Yani menyampaikan, peningkatan mobilitas masyarakat selama libur panjang selalu berdampak pada tingginya aktivitas di sektor penyeberangan. Karenanya, Kementerian Perhubungan telah mengatur operasional angkutan penyeberangan di empat pelabuhan utama, yakni Ketapang, Gilimanuk, Merak, dan Bakauheni.
Baca juga:
"Langkah ini mencakup pemberlakuan prioritas kendaraan tertentu serta pengaturan buffer zone untuk mengurangi antrean. Selain itu, pelabuhan alternatif seperti Ciwandan dan BBJ Bojonegara juga disiapkan untuk menampung kendaraan jika terjadi lonjakan volume," kata Ahmad Yani.
Ahmad Yani menegaskan, Kementerian Perhubungan akan terus memantau implementasi kebijakan operasional di lapangan melalui evaluasi berkala bersama pihak-pihak terkait, termasuk KSOP dan BPTD.
Baca juga:
"Dengan langkah ini, diharapkan pergerakan penumpang dan kendaraan selama libur panjang dapat berlangsung dengan aman, lancar, dan terkendali," papar dia.
##
Caption:
PT Indonesia Ferry (Persero) mengantisipasi
terjadinya kepadatan selama libur panjang Isra Mi’raj Nabi
Muhammad SAW dan Hari Raya
pada 24 Januari hingga 2 Februari 2025.