Bapanas usulkan penambahan HET MinyaKita khusus wilayah timur
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi akan mengusulkan kepada Menteri Perdagangan (Mendag) Budi ...
![Bapanas usulkan penambahan HET MinyaKita khusus wilayah timur](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/12/IMG_1247.jpeg)
penambahan harga Rp300-Rp1.000 digunakan untuk membayar ongkos kirim
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi akan mengusulkan kepada Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso untuk menambah harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan rakyat atau MinyaKita khusus untuk wilayah Indonesia timur.
Menurut Arief, wilayah-wilayah tersebut memiliki selisih ongkos kirim yang berbeda dengan daerah Indonesia lainnya. Perbedaan biaya kirim tersebut diduga membuat harga MinyaKita di daerah Indonesia timur menjadi lebih tinggi.
"Izin nanti sampaikan ke Pak Budi, Pak Mendag kalau misalnya yang di daerah tambah ongkos kirim. Nanti kita diskusi lagi lah, gitu ya karena kayaknya kok memang ada gap sedikit gitu, utamanya daerah-daerah yang di timur ya Pak," ujar Arief dalam Rapat Koordinasi SPHP Menjelang HBKN Puasa dan Lebaran 2025 secara daring di Jakarta, Rabu.
Arief menjelaskan pada dasarnya selisih harga ini tidak hanya terjadi pada komoditas MinyaKita saja, tetapi juga berlaku pada barang kebutuhan pokok lainnya.
Menurut dia, penambahan harga Rp300-Rp1.000 digunakan untuk membayar ongkos kirim.
"Di perberasan pun kita punya ada kelebihan Rp500, Rp300 untuk daerah-daerah luar, kemudian harga gula juga sama, gula itu kita sudah sebutkan bahwa itu zona di sana itu ditambah Rp1.000 ya. Kalau enggak salah jadi selisih ada ongkos kirim lah gitu," katanya.
Arief menyebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan, yakni Bulog dan ID FOOD sudah mendapat penugasan untuk menyalurkan MinyaKita. Di Bulog sendiri, telah menyanggupi untuk menyalurkan 50 ribu ton minyak goreng.
Ia juga meminta agar dalam waktu 1-2 minggu ke depan, seluruh stok MinyaKita dapat dikirimkan ke daerah-daerah untuk menekan kenaikan harga, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasioanal (HBKN) Puasa dan Lebaran 2025.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025