BI terus tingkatkan kapasitas UMKM dukung ekonomi kreatif di NTT

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Timur terus meningkatkan kapasitas para pelaku usaha mikro kecil ...

BI terus tingkatkan kapasitas UMKM dukung ekonomi kreatif di NTT

Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Timur terus meningkatkan kapasitas para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di provinsi berbasis kepulauan itu guna mendukung pengembangan ekonomi kreatif di daerah itu.

Kepala Perwakilan BI wilayah Nusa Tenggara Timur Agus Sistyo Widjajati kepada wartawan di Kupang, Kamis mengatakan bahwa NTT memiliki UMKM yang potensial di bidang ekonomi kreatif yang tersebar di berbagai wilayah.

"NTT memiliki produk-produk ekonomi kreatif UMKM yang berkualitas, seperti karya wastra dan kriya, namun kontribusinya masih terbatas," katanya.

Agus mengatakan bahwa BI NTT terus berkomitmen mengembangkan dan mengkoordinasikan punggawa ekonomi kreatif untuk menghasilkan pergerakan yang masif dan sinergis.

Fokus grup diskusi bertajuk "Ekonomi kreatif sebagai sumber perekonomian NTT" itu menghadirkan ahli bidang ekonomi kreatif.

Ada kurang lebih 15 UMKM yang terlibat dalam FGD tersebut. Sementara nara sumnbernya adalah Executive Committee Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Dr.Dwinita Larasati, dan Co-founder Samsara Living Museum Ida Bagus Agung Gunarthawa.

Dalam pemaparannya Executive Committee Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Dr.Dwinita Larasati menyampaikan empat basis pengembangan ekonomi kreatif yakni budaya sebagai inspirasi, inovasi atau solusi kreatif.

Selain itu juga teknologi guna mendukung maupun mempercepat proses kreatif dan terakhir adalah adalah media dalam rangka promosi maupun branding.

Kemudian juga untuk membuka lapangan kerja yang inklusif perlu melalui beberapa tahapan seperti menghubungkan permintaan dan penawaran serta membangun jaringan, bekerja sama dengan berbagai pihak serta menyusun strategi pemasaran, distribusi dan penjualan demi mencapai kesuksesan finansial.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025